Page 30 - majalah_edukasi_10
P. 30

bola mataku, “Bagus,itu salah satu dari
                      sekian banyaknya prestasi yang negri kita
                      miliki, masih banyak orang diluar sana
                      yang telah membuat nama negri  kita
                      harum di kancah internasional. Kau
                      sekarang harus bangga dengan negrimu
                      sendiri dan harus bisa melestarikan
                      potensi yang negri kita miliki. Bagaimana
                      sekarang kau paham makna pembicaraan
                      tadi ?”  Lalu aku menyimpulkan semua
                      yang telah kami bincangkan “Iya kek aku
                      sekarang mengerti bahwasanya kita harus
                      bangga dengan semua yang ada di negri
                      kita yang hebat ini,bukan begitu
                      maksudmu kek?”
                      Kakek hanya mengangguk pelan yang
                      menandakan beliau setuju dengan
                      pendapatku dan sembari menghabiskan
                      kopi di cangkirnya. Hujan mulai reda dan
                      senja sebagai penghias langit menutup
                      perbincangan yang kami mulai sedari tadi
                      siang. Secangkir kopi hangat sebagai
                      teman bicara pun telah habis, tak lama
                      adzan pun berkumandang “Ayo masuk
                      rumah,jangan tinggalkan sholat
                      maghribmu”  tutur kakek. Lalu aku pun
                      mengikuti langkahnya dari belakang
                      untuk bergegas melaksanakan sholat.


                      .


















                                                     26
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35