Page 29 - majalah_edukasi_10
P. 29
Cerpen
Negriku Di Balik Secangkir Kopi
Karya : Mendina Zahra
Siswa SMKN 1 Cikarang Utara
“Dina kau dimana?” Terdengar suara serak . Lalu juga ada hasil bumi yang melimpah
kakek yang menggema di penjuru ruangan menjadikan investasi negara yang
“Iya dina di dapur . Ada apa kek?” “Buatkan menguntungkan. Bagimana kek apakah
dua cangkir kopi,” Lalu aku hanya berkata jawabanku terdengar memuaskan bagimu?”
dalam hati “Untuk apa kakek meminta dua Kakek hanya tersenyum sembari menyalakan
cangkir kopi, sedangkan ia hanya duduk sebatang rokok tembakau yang ia pegang di
sendiri” Tanpa fikir panjang aku langsung sela-sela jarinya. Lalu ia meneguk kopi yang
hampir dingin.
membuatkan dua cangkir kopi. Setelah ku Hujan pun mulai turun menemani
letakkan kopi tadi di meja, kakek perbincangan hangat kami berdua, lalu kakek
menyuruhku untuk ikut duduk sembari melanjutkan kembali ”Tepat sekali,tapi kau
mendengarkan ia yang akan bercerita. “Kau tau? Mengapa banyak orang yang masih belum
tahu? Sudah berapa tahun negri kita berdiri bisa bangga dengan semua yang dimiliki di
di tanah ibu pertiwi ini?” spontan lalu ku negri kita? ” Aku terdiam sejenak, lalu aku
jawab “75 tahun, mengapa kakek bertanya menggelengkan kepala, kakek menyeletuk
seperti itu?” Kakek hanya menjawab dengan ”Kau belum mengerti ya?cobalah kau minum
tertawa kecil, “Tak apa aku hanya kopi mu sedikit
bertanya,sudah 75 tahun negri ini berdiri. lalu berfikir lah kembali” Aku mengikuti
Kau bangga tinggal di sini? “ perintah kakek, dan kembali meneruskan
Aku hanya mengerutkan dahiku dan kakek kembali topik yang kami bincangkan. “Mungkin
memulai ceritanya kembali “Negri kita mereka tidak melihat sisi keindahan dan
sangat ingin di kuasai oleh banyak orang, kekayaan di negri ini. mereka hanya melihat ke
karena di sini kita mempunyai tanah yang depan,” kakek mengangguk ragu, “Mungkin
amat subur, kaya akan hasil bumi dan yang kau katakan benar adanya seperti itu,
rempah nya, tak hanya itu saja yang negri atau mereka belum mengerti secara luas
kita miliki,kau tau apa saja yang membuat tentang negri kita, mereka hanya diam di
negri kita dikagumi di manca negara?“ Aku tempat dan acuh”
Entah mengapa perbincangan ini semakin
meneguk kopi ku dan berfikir sejenak, lalu ku
jawab pertanyaan kakek “Tentu banyak sekali menarik, beliau memancingku agar aku berfikir
yang kita miliki di negri ini. Budaya, suku yang keras. Kakek ku mungkin agak sedikit berbeda
dari yang lain ia sangat suka membahas negri
beraneka ragam dengan bahasa daerah yang ini daripada hanya diam atau bermain dengan
menjadi ciri khas nya. Lalu keindahan alam cucu nya seperti kebanyakan kakek yang lain.
yang berupa pulau, lautan yang di dalamnya Tak lama kemudian beliau bertanya lagi “Kau
berisi banyak batu karang nan indah beserta tahu? Apa lagi yang bisa kita banggakan dari
kehidupan biota laut yang beraneka ragam, negri ini?” .
bukan hanya itu saja pantai yang indah Dan lagi, sampai kapan aku harus berfikir keras
dengan tambahan nyiur kelapa beserta pasir untuk menjawab pertanyaan kakek. Lalu aku
yang lembut memanjakan siapa saja yang teringat sosok yang sangat membanggakan
datang kesana bagi negri ini, ”Mungkin yang kakek maksud
adalah eyang Bj Habibie,menurutku beliau
sangat cerdas dan beliau si pencentus
pembuatan pesawat N250 Gatotkaca.” Kakek
tersenyum sambil menatap lekat
25