Page 31 - majalah_edukasi_10
P. 31

CERPEN





              Peyesalan yang tak berkesudahan

              Oleh : Cucu Komariah




              .
              Kehadiran seorang anak bagai sebuah kesempurnaan dalam hidup berumahtangga.  Seorang anak dapat
              di jadikan sebuah pendasi untuk mempererat serta pelengkap dalam hubungan sebuah perkawinan.
              Bahkan di zaman modern ini, berbagai cara medispun dapat di lakukan untuk mendapatkan keturunan.
              Banyak bermacam-macam program. Salahsatunya yaitu program bayi tabung yang memang tak sedikit
              biaya yang dapat di keluarkan.
              Bersyukurlah kita yang dengan cara serta jalan yang mudah allah menganugrahkannya.
              Namun ada satu kisah keluarga yang demi mendapatkan keturunan justru menjadikannya salah langkah
              yang mengakibatkan penyesalan yang tak berkesudahan.
              *****
              Seorang bapak berusia sekitar 67 tahun, memiliki anak 4. Terdiri dari satu laki-laki dan 3 perempuan.
              Ketiga anak perempuannya sudah berumahtangga, sementara anak sulungnya, yang anak laki-laki satu-
              satunya sampai usianya sekarang 38 tahun belum juga mendapatkan jodohnya.
              Di usia rentanya dengan rambut yang sebagian sudah menjadi uban. Menceritakan kisah yang seakan
              menjadikannya sebuah penyesalan, atas perbuatan di masalalu.
              Cerita beliau, mengajakku menerawang masa silamnya 39 tahun lalu, sebelum anak sulung laki-lakinya
              hadir di tengah rumahtangganya.
              *****
              Sebenarnya tak butuh waktu lama allah menganugrahkan mereka seorang momongan pertama, namun
              tidak lama pula allah kembali mengambilnya dari mereka.
              "bayi yang sempat melihat dunia namun tak lama tinggal, hanya sebentar bayi mungil hadir di tengah
              kami"
              Itulah ujar yang terlontar dari seorang bapak yang telah kehilangan anaknya.
              Mereka tak ingin berlarut dalam kesedihan, dan serasa tergantikan pula dengan kembalinya sang istri
              mengandung anak ke 2.
              Setelah kelahirannya pun, anak yang kedua tak lama hidup. Allah kembali lebih menyayangi sang bayi,
              sehingga kehilangan kembali menyelimuti mereka.
              Dalam kesedihan serta hati yang penuh amarah, seakan tak terima akan ketentuan dari sang maha kuasa.
              Sehingga dengan mudah bisikan syaitan pun menuntun jalannya.
              Dengan dalih berikhtiar, beliau mendatangi orang pintar (anggapan beliau). Dengan kehilangan 2 anak
              yang masih bayi belum lama di lahirkan. Menjadikan trauma dalam diri mereka, sehingga mereka tak
              ingin lagi mengalaminya.
              Setelah kehilangan 2 anak, sang istri begitu sulit untuk kembali hamil, sehingga mereka pun  mendatangi
              para ustad minta air yang di doakan untuk dapat mencapai keinginannya.
              Sampai akhirnya sang istri pun kembali mengandung, namun ketakutan hal yang akan kembali terjadi.
              Mereka berusaha berobat kesana kemari, serta mendatangi dukun untuk dapat menjaga mereka serta
              bayi yang di kandungnya di beri umur panjang. Tak sedikit pula uang yang harus di keluarkaN saat itu.
              *****










                                                    27
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36