Page 24 - majalah_edukasi_10
P. 24
"Pagi Her…"
"Pagi juga Ra."
" Ada apa Her, kok kamu seperti tidak bersemangat?"
"Tidak apa-apa kok."
"Kamu sakit ya?"
"Pagi semua!" Aku menoleh ke pintu kelas ternyata Mbak Nunuk teman sebangku yang datang.
"Pagi juga mbak."
"Her... jangan sedih, masih banyak cewek cantik yang lebih baik dari Wina si centil itu!" Tiba-tiba
Mbak Nunuk bicara yang membuatku bertanya-tanya.
"Emang ada apa dengan Heru dan Wina?"
" Aduh...Ara, dasar adik tidak perhatian sama masnya sampai tidak tahu gosip di sekolah tentang
masmu itu padahal kamu pimpinan redaksi majalah sekolah?"
"Hmm...apa hubungannya gosip sekolah dengan majalah sekolah coba? mbak majalah sekolah
kita itu bukan majalah gosip para siswa, tapi majalah yang menerbitkan prestasi siswa dan segala
ilmu pengetahuan."
"Ya ya ya mulai rapat nih ibu pimpinan, eh Ra, kapan majalah terbit lagi?"
"Masih sebulan lagi"
"Siapa yang menang kuisnya Ra?"
"Tunggu terbit dan cari tahu sendiri."
" Kan ada kamu kenapa harus nunggu sampai majalah terbit jadi penasaran nih."
"Sumpah profesi mbak, tidak boleh dilanggar."
"Ra… serius kamu belum dengar gosip yang beredar di sekolah kita?"
"Iya...mana sempat aku mikirin gosip, mbak tahu sendiri betapa sibuknya diriku ini."
" Iya ya, jangankan dengar gosip di sekolah di kelaspun kamu tidak bakal dengar."
"Hmm.. ngeledek nih..? Sambil kucubit tangan mbak Nunuk."
"Her…!" panggil mbak Nunuk ke Heru yang dari tadi diam saja sambil memainkan pena
dibukunya.
"Iya ada apa, gak usah kencang-kencang aku belum budek tahu!"
"Hahaha….kamu diam karena patah hati ya?"
Pertanyaan mbak Nunuk membuatku penasaran, tapi belum sempat aku tanyakan aku harus
bersabar menunggu sampai bel istirahat nanti dan sekarang guru sudah memasuki ruang kelas.
"Ara….!" Panggil Bu Ana guru bahasa Indonesiaku.
"Iya Bu."
" Kemari."
" Baik."
"Tolong ini kamu catat dipapan tulis," pinta Bu Ana kepadaku untuk mencatat pelajaran beliau di
papan tulis.
"Yang lain disalin ya... catatan yang Ara tuliskan?"
Hampir serempak teman-temanku menjawab.
"Baik Bu !"
Suasana kelas jadi sunyi yang terdengar hanya suara pena yang dimainkan dengan berbagai
variasi diatas buku sang pemilik.
Bu Ana adalah guru yang sangat cantik, menurutku serasi sekali dengan suaminya Pak wakil
Kepala sekolah.
Beliau mempunyai satu orang Putri yang sangat cantik usianya sekitar 4 tahun, namanya Ayu ,
namanya juga cantik seperti anaknya.
20