Page 22 - majalah_edukasi_3
P. 22
EVAUASI PROGRAM KEGIATAN SEKOLAH DENGAN CIPP
Oleh: Siti Mugi Rahayu, M.Pd. – guru SMA Al Muslim
Setiap tahun guru-guru dan manajemen sekolah
merancang kegiatan sekolah untuk dilaksanakan dalam satu
tahun ke depan. Tidak jarang program yang dirancang dan
dilakukan sekolah adalah kegiatan berulang. Kegiatan yang
sama dari tahun ke tahun. Tidak sedikit guru dan manajemen
menarik kesimpulan bahwa sebuah program memang layak
dipergunakan kembali untuk dilaksanakan tanpa adanya
kegiatan evaluasi. Bahkan, banyak guru yang tidak tahu bahwa
kegiatan sekolah yang dilakukan guru dan manajemen sekolah
harus dievaluasi seketika setelah kegiatan berlangsung.
Evaluasi merupakan istilah baru yang berkembang menjadi
disiplin ilmu sendiri. Tentu saja ini didasari pada pentingnya
sebuah evaluasi dilakukan dengan metode tertentu agar dapat
memberikan manfaat bagi sekolah penyelenggara. Seringkali
kegiatan evaluasi yang dilakukan sebelumnya adalah kegiatan evaluasi sederhana yang hanya
mampu menjawab bagaimana pelaksanaan program, tidak menukik pada berbagai hal yang perlu
ditelaah secara komprehensif dan mendalam.
Stufflebeam mengatakan bahwa evaluasi adalah proses memperoleh dan menyajikan informasi
yang berguna untuk mempertimbangkan alternatif-alternatif pengambilan keputusan. Djaali,
Mulyono dan Ramli (2000) menegaskan bahwa evaluasi adalah proses menilai sesuatu berdasarkan
standar objektif yang ditetapkan kemudian diambil keputusan atas objek yang dievaluasi. Kedua
pendapat ini sama-sama mengatakan bahwa evaluasi dipergunakan untuk kegiatan lanjutan yaitu
pengambilan keputusan. Artinya, evaluasi merupakan kegiatan yang penting dilakukan. Dan ini
juga berarti bahwa kegiatan berikutnya yang dirancang harus lebih baik dari kegiatan yang pernah
dilakukan sebelumnya. Harus ada tindakan menelaah program yang telah dilakukan sedemikian
rupa dengan membandingkannya pada standar objektif yang telah ditetapkan. Penetapan standar
untuk mempermudah membandingkan program yang dikerjakan dengan yang seharusnya.
Proses evaluasi dilakukan dengan menyajikan data-data yang menjadi objektif jika dipaparkan
sesuai yang terjadi. Proses ini disebut kegiatan investigasi oleh The Joint Committee on Standard
for Educational Evaluation (1994) yang selanjutnya mendefinisikan evaluasi sebagai kegiatan
investigasi yang sistematis tentang keberhasilan suatu tujuan.
Wirawan (2006) mendefinisikan evaluasi sebagai proses mengumpulkan dan menyajikan
informasi mengenai objek evaluasi, menilainya dengan standar evaluasi dan hasilnya dipergunakan
untuk mengambil keputusan mengenai objek evaluasi. Dengan demikian, penerapan prosedur
ilmiah yang sistematis berfungsi untuk menilai rancangan program dan menyajikan informasi untuk
mengambil keputusan berdasarkan efektifitas suatu program yang dilakukan.
Salah satu model evaluasi yang mudah dipergunakan dalam mengevaluasi program kegiatan
sekolah adalah model CIPP (Context, Input, Process, Product). Model evaluasi CIPP merupakan
model yang komprehensif, sehingga lebih banyak digunakan untuk mengevaluasi program, proyek,
atau institusi. Model ini dikembangkan oleh Daniel Stuffleabem (1967) di Ohio State University.
Dalam perkembangan lebih lanjut, model CIPP banyak digunakan untuk mengevaluasi program
pendidikan. Mulyatiningsih menambahkan bahwa model CIPP ini digunakan untuk mengevaluasi
program pendidikan yang berskala internasional, nasional, lokal, sampai program yang
dikembangkan secara individual seperti program pembelajaran. Model evaluasi CIPP dilakukan
secara sistematis dengan langkah-langkah yang disesuaikan pada Context, Input, Process, dan
Product. Evaluasi CIPP dapat digambarkan sebagai berikut:
22