Page 21 - majalah_edukasi_3
P. 21
tidak terlalu kerepotan nanti kalau suatu saat anak ini sudah besar ingin kamu ambil lagi silahkan!”
tanya kakak ipar bu Siti.
“Maaf mas saya belum bisa melepas anak-anak karena saya sudah kehilangan suami jadi saya
tidak mau kehilangan anak juga, saya akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk merawat,
membesarkan dan menyekolahkan dengan sekemampuan saya. Akan tetapi jika suatu saat saya
sudah tidak mampu saya akan serahkan anak saya ke mas,” jawab bu Siti dengan nada lirih dan
menahan butir-butir air mata yang menetes ke pipinya.
Sebenarnya kakak ipar Bu Siti itu juga belum mempunyai anak padahal usia pernikannya sudah
lama sehingga beliau ingin sekali untuk membantu Bu Siti untuk merawat anak-anaknya. Akhirnya
ketiga anak itu dirawat dan diasuh oleh Bu Siti dan dibantu ibundanya. ketiga anak itu menjadi
penyemangat Ibu Siti untuk menjalani kehidupan ini.
Tahun berganti tahun akhirnya Bagas anak pertama bu Siti mulai masuk SD. Sebelum meninggal
ayahnya sudah mendaftarkan Bagas di sebuah sekolah swasta yang bernuansa islam, biaya
sekolah itu cukup mahal. Akan tetapi ayahnya mempunyai cita-cita supaya anaknya mempunyai
ahlak yang mulia dan hafidz Quran. Semua biaya mauk ke sekolah itu sudah lunas dibayar oleh
ayahnya. Setelah suaminya meninggal Bu Siti mempertimbangkan apakah akan masih melanjutkan
untuk menyekolahkan anaknya di sekolah itu atau akan pindah saja.
Akhirnya Bu Siti mempertanyakan hal tersebut kepada Bagas.
“Nak, kamu sekolahnya pindah di sekolah negri saja ya, karena ayah sudah tidak ada nanti ibu
tidak bisa membayar biaya sekolah kamu, bagaimana nak?” tanya bu Siti.
“Bu, Bagas sebenarnya ingin sekali sekolah di sekolah yang sudah dipilih ayah untuk Bagas,”
jawab Bagas.
Akhirnya ibunya harus memutar otak untuk memikirkan bagaimana cara agar bisa membayar
biaya sekolah anaknya. Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari selain dari uang kontrakan Bu
Siti mulai berikhtiar dengan cara dagang beras dan peyek. Selain itu alhamdulillah anaknya yang
sekolah mendapat bantuan biaya sekolah setiap bulan dari perusahaan tempat bekerja ayahnya
dulu. Alhamdulillah tetangga bu Siti juga banyak yang perhatian. Selain mereka memberi bantuan
tiap bulannya, mereka juga mencarikan bantuan biaya siswa untuk sekolah anaknya Bu Siti. Bagas
pun alhamdulilah dapat keringanan biaya dari sekolahnya.
21