Page 10 - majalah_edukasi_3
P. 10

dengan SMA asalnya, sementara apabila memilih satu PTN maka PTN yang dipilih dapat berada di
       provinsi manapun.
          Setelah melalui pemikiran yang tidak sebentar, disertai sholat yang kuusahakan setiap sepertiga
       malam  sebelum  waktu  Subuh  menjelang,  akhirnya  kuputuskan  memilih  ITB.  Cita-citaku  sedari
       kecil, dan inilah kesempatanku untuk merealisasikannya. Saya hanya memilih ITB saja untuk kedua
       jurusan  yaitu  Teknik  Perminyakan  sebagai  pilihan  pertama  dan  Teknik  Pertambangan    sebagai
       pilihan  kedua,  kedua-duanya  berada  di  Fakultas  yang  sama  yaitu  Teknik  Pertambangan  dan
       Perminyakan (FTTM). Bila ada yang bertanya, “Mengapa saya memilih kedua jurusan itu?” maka
       akan saya jawab seperti ini.
          “Kualitas perminyakan di Indonesia  sangat baik dan setara dengan kemampuan negara lain.  Hal
       ini  mencakup  kemampuan  negara  kita  dalam  mengeksplorasi  minyak  bumi  secara  efektif  dan  efisien
       dengan  teknologi  terbaik, memanfaatkan  sumber daya manusia  Indonesia  sebagai  yang terdepan  dalam
       memproduksi minyak bumi, serta dapat mendistribusikan minyak bumi yang berkualitas kepada pasar dunia
       tanpa  mengesampingkan kesejahteraan masyarakat di  dalam  negeri sendiri.  Mengingat saat ini  sedang
       terjadi penurunan produksi minyak bumi di Indonesia, berarti dibutuhkan kemampuan  untuk menahan laju
       penurunan produksi dari sumur-sumur tua.
          Dengan persediaan yang semakin menipis tentu dibutuhkan lebih banyak sarjana teknik perminyakan
       untuk mencari sumber daya minyak. Hingga saat ini di Indonesia sendiri saja masih mampu memproduksi
       800.000 barrel per hari. Banyak sarjana perminyakan yang berkeliling dunia  bahkan tinggal di luar negeri,
       tempat  mereka  mengeksplorasi dan menemukan minyak bumi dan gas. Mereka bisa saja menjelajahi gurun
       pasir,lautan, pegunungan, dan daerah terpencil yang menyediakan sumber minyak dan gas. Sebenarnya, ini
       sesuai  dengan jiwaku. Saya menyukai tempat-tempat seperti itu, berpetualang, singgah di tempat-tempat
       baru.
          Tapi sampai sekarang saya belum mampu mewujudkannya. Kupikir dengan mengambil kuliah di jurusan
       ini, semua  kesenangan yang kuimpikan bisa terwujud. Meskipun saya seorang perempuan, tapi mengapa
       harus mempertimbangkan gender untuk melakukan suatu pekerjaan atau untuk memilih sebuah profesi.
       Tak adil bila harus seperti itu, bukankah perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki dalam dunia
       pendidikan?
          Apalagi penghasilan  yang akan didapat oleh  seorang ahli  perminyakan.  Jurusan  ini  adalah  salah  satu
       jurusan dengan penghasilan tertinggi. Di Amerika saja, untuk lulusan dengan gelar S-1 Teknik Perminyakan
       bisa berpenghasilan sekitar $120.000 per tahun. Apalagi yang memegang gelar lebih tinggi atau memiliki
       spesifikasi keilmuan (spesialis). Wah, sangat menggiurkan.”
          Sementara untuk pilihan kedua yaitu Teknik Pertambangan, seperti ini penjelasannya.
          “Teknik pertambangan adalah jurusan yang mendalami teknologi dan juga kegiatan usaha yang berkaitan
       dengan bahan galian, mulai dari penyelidikan umum (prospeksi), eksplorasi, penambanagan (eksploitasi),
       pengolahan, pemurnian, pengangkutan, sampai kepada pemasaran. Dengan sumber daya alam Indonesia
       yang  begitu  berlimpah  maka  pertambangan  memiliki  prospek  yang  sangat  cerah.  Terlebih  lagi,  komoditi
       hasil  tambang  Indonesia  yang  telah  diakui  dunia,  seperti  timah,  batubara,  tembaga,  nikel,  emas,  hingga
       minyak yang sangat diperhitungan dunia dalam perdagangan internasional.  Permintaan dunia terhadap hasil
       tambang ini, tidak pernah surut. Ini akan berbanding lurus dengan ketersediaan lapangan pekerjaan untuk
       tenaga ahli di bidang ini. Keahlian ini tentunya akan dihargai dengan upah yang biasanya tidak murah, bahkan
       lebih bila dibadingkan dengan pekerjaan lainnya.”
          Begitu kurang lebih analisisku untuk kedua jurusan kupilih itu.
          Bismillah, kuketiklah pilihanku itu pada layar monitor komputer di sekolah saat melakukan pendaftaran
       SNMPTN secara daring (online)
          April merupakan bulan yang mendebarkan, penuh kegalauan, jantung selalu berdenyut kencang, harap-
       harap cemas, dan sekaligus bulan sungguh dinantikan untuk siswa kelas XII sepertiku ini. Serangkaian ujian
       sudah kulewati. Tapi masih saja kumanfaatkan waktu dengan belajar dan membahas soal-soal  sekalipun
       ujian panjang sudah kuikuti mulai Ujian Praktik sejak bulan Februari, Ujian Sekolah di bulan Maret, hingga
       Ujian Nasional yang baru saja berlalu.
          Rasanya semangatku berada di titik kulminasi tertinggi, tak terbendung ingin belajar dan belajar. Hanya
       satu lagi tujuanku kini yaitu menanti pengumuman SNMPTN dan bersiap kuliah. Ah, kuliah. Sungguh berbinar
       hatiku ketika membayangkan kata itu. Seketika meluncur semua khayalan dan imajinasi tentang kampus,

                                                          10
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15