Page 10 - majalah_edukasi_2
P. 10
TELAPAKMU SURGAKU, TAPI KINI?
Oleh: Hetty Rahmawati, M.Pd. (SMP Negeri 1 Cibarusah Kab. Bekasi)
Mamah ga sakit ya, Teh, Mamah ga akan meninggal, Mamah sehat kok. Jadi Teteh jangan
nangis ya, nanti kita pergi ke Pangandaran ya kalo Mamah udah pulang dari rumah sakit.”
“Ungkapan ini masih terngiang saat Mamah akan pergi dalam hitungan jam menuju pukul
03.15 tepatnya di hari Jumat, 14 Juli 2017. Tapi kini…? Kenyataan berkata lain dengan keinginan
seorang Ibu yang gigih melawan sakit yang saat itu sudah menggerogotinya. Tangisan dan air mata
yang bisa menemaniku saat ini.
Teteh adalah panggilan Mamah kepadaku, panggilan sayang sepertinya, karena Mamah sayang
sekali ke aku. Apapun Mamah korbankan demi kebahagiaan hidupku.
Mamah…
Nama itu sangat familiar dalam keseharianku. Mamah buatku sangat baik, perhatian dan
penuh kasih sayang layaknya seorang ibu yang memiliki bayi kecil yang mungil. Itulah yang selalu
dilakukan Mamah padaku di setiap harinya. Anak mana pun jika memiliki ibu seperti Mamah
pasti merasa sangat kehilangan jika ditinggalkan.
Mamah selalu mengabulkan keinginanku, Mamah adalah semangat hidupku.
Kini…?
Aku harus menerima kenyataan bahwa Mamah telah pergi untuk selamanya. Harapanku moga
kita dipertemukan di surga-Nya nanti. Aamiin…
Seolah-olah aku berpamitan untuk selamanya denganmu wahai Ibuku. Tepatnya pada saat wisuda
S2 ku, entah kenapa Mamah ingin sekali kita berfoto sambil aku mencium tangannya seolah-olah
berpamitan akan meninggalkan aku untuk selamanya. Semasa hidup Mamah bukan tipe ibu-ibu
yang narsis, walau terbilang Mamah kini masih menjabat seorang Kepala Sekolah di SD Negeri
Nagasari 03 tepatnya di daerah Pemda Kabupaten Bekasi yang kebanyakan dikelilingi ibu-ibu
sosialita yang glamour dengan penampilannya. Mamah sangat sederhana dalam berpenampilan.
Awalnya Mamah mengalami kecelakaan motor saat Mamah menuju tempat tugasnya, jujur aku
tidak pernah tahu kejadian itu, karena Mamah tidak pernah bilang kepadaku. Bodohnya aku tidak
bisa mengantarkan Mamah ke tempat tugasnya, karena aku juga harus menjalankan kewajibanku
sebagai seorang guru. Biasanya kalua aku masuk ngajar siang, aku sempatin mengantarkan Mamah
ke tempat tugasnya. Entah pada saat itu, aku benar-benar tidak bisa mengantarkan Mamah.
Maafkan anakmu ini Mamah…
Bulan Ramadhan memasuki hari ketiga tepatnya tanggal 29 Mei 2017 pukul 19.30 WIB, setelah
Mamah berbuka puasa. Mamah mengalami gemetaran yang hebat seluruh badannya dan akhirnya
pinsan. Kemudian aku membawanya ke rumah sakit Medirosa 2 Cibarusah, lalu Mamah pun
dirawat selama tujuh hari. Selama dalam masa perawatan Mamah menunjukkan kalua badannya
sudah mulai membaik dan sehat. Dokter pun menganjurkan untuk pulang ke rumah.
Selama bulan Ramadhan Mamah selalu mengeluh karena badannya lemas, tetapi Mamah
memiliki semangat yang hebat untuk sehat. Aku bangga dengan Mamah yang masih ingat akan
tugasnya sebagai Kepala Sekolah di SD Negeri Nagasari 03, masih saja Mamah menanyakan
keadaan sekolahnya kepada salah satu wakilnya, sebut saja namanya Pak Ajat. Padahal keadaannya
sudah sangat lemah. Selama bulan puasa Mamah tidak mau pergi kemana-mana, tidak seperti
tahun-tahun lalu selalu ingin pergi ke MM Bekasi untuk persiapan menyambut lebaran. Sempat
Mamah mengajak buka puasa bersama, walau Mamah semenjak sudah tidak puasa. Mamah masih
setia menemaniku berbuka puasa di Hokben Lippo Cikarang.
Mendekati bulan Syawal, kodisi Mamah malah memburuk tetapi Mamah tetap semangat
10