Page 19 - majalah_edukasi_1
P. 19
yang lain. Untuk hafalan Alquran Juzz 30 saja saya dihafalnya? Hati Naura semakin perih. Perih oleh
belum hafal semua, dan sekarang saya harus rasa malu yang mendalam kepada Tuhan yang
mengajari anak-anak mengaji. Malu rasanya, Pak!” menciptakannya. Tuhan telah menciptakannyan
Sikap yang tunjukkan oleh Alwi berbeda dari dengan otak yang pintar, tetapi Ia sia-siakan dengan
bayangannya. Ia tersenyum dan terdiam. Sikapnya ribuan alasan untuk mendalami ilmu agamanya.
membuat Naura bertanya-tanya. Apa ya isi Yang jelas-jelas dapat menolongnya ketika kembali
kepalanya? Pastilah dia semakin tidak tertarik dengan kepada Sang Pencipta.
Naura. Ah, bukan hal ini yang harus dipikirkan. Ia Dalam sebuah acara televisi, dihadirkan
harus berusaha agar statusnya menjadi seorang guru seorang anak yang berusia kira-kira tujuh tahun
menjadi lebih lengkap. Bagaimana Ia bisa meminta namun sudah hafal 30 juzz. Lagi-lagi hati Naura
anak-anak muridnya untuk hafal Alquran sedangkan terkoyak. Seperti ada tumpukan kotoran menempel
ia saja belum menguasainya. di wajahnya. Mengapa anak laki-laki berusia tujuh
Sejak rapat itu. Naura merasakan kesedihan tahun itu bisa menjadi seorang hafidz Alquran?
begitu mendalam. Bagaimana bisa selama ini ia Sedangkan Naura satu juzz saja belum hafal.
membanggakan kepintarannya? Dengan lantangnya Keinginannya untuk dapat menghafal Alquran
ia berkata bahwa otaknya lebih mudah menghafal semakin menggebu. Naura ingin hafidzah. Sekalipun
lagu-lagu dangdut daripada ayat-ayat suci dalam dimulainya dengan juzz 30.
Alquran. Apakah lagu-lagu itu dapat menolongnya di
akhirat? Apakah malaikat munkar dan nakir akan
bertanya judul lagu dangdut apa saja yang sudah
Camilan Masa Kecil
Oleh Yuli Astuti, S.Pd (Guru SD al muslim Tambun)
P lau goreng garam baru saya dengar.
agi ini aku mulai berkemas untuk berangkat
sekolah. Guru adalah profesiku. Berangkat
pagi sudah menjadi kebiasaanku, tujuan uta-
manya agar dapat menemani anak-anak didikku “Yu, mau ngga cicipin ini ?” tanya teman kantorku.
yang selalu setia datang tepat waktu. Jika tak ada “Apa ini? rasanya enak agak-agak berbau terasi. Sep-
guru yang menemani di kala pagi, sungguh kasihan erti brambang goring. “ sahutku.
mereka. Guru harusnya menyambut siswa bukan
siswa menyambut guru. “Iya, ini namanya goreng garam “.
Kegiatan ini aku lalui sudah 15 tahun di Kota Bekasi. “Lah, masak garam digoreng, mau habis air laut be-
Kota yang damai, segar, dan indah. Kebetulan aku rapa liter goreng garamya ?” tanyaku pada Dian.
mendapatkan rumah yang masih dekat dengan
perkebunan dan pedesaan. Meski di perumahan na- “Hehehe.“ Dian hanya tertawa.
mun tumbuhan dan suasana desa masih terlihat
kental di sana. Ciketing, nama daerah yang dekat “Ada berbagai rasa ni, kalau kamu mau!” sahut Fatma
dengan perumahanku, merupakan nama salah satu dari belakang.
desa di kecamatan Mustika jaya.
“Rasa apa aja?” tanyaku pada Fatma.
Bekasi termasuk kota industri yang menyebabkan
berbagai kalangan ada di sini, pekerja yang ada di “Ini rasa terasi pedas, original, pedas super, Pedas
Bekasi banyak datang dari Jawa, Sumatra, Bali dll. kacang dan pedas tanpa kacang.”
Hampir semua orang dari berbagai provinsi ada di
sini. Memberi warna di Kota Bekasi. Aku bukan asli Sambil menyiapkan catatan pesananya Fatma memu-
orang Bekas. Aku mulai belajar tentang kota Bekasi. lai menulis pesanan satu persatu. Harga goreng
Dari makanan dan daerah bersejarah kota Bekasi. garam cukup bersahabat, mulai dari 10.000 sampai
Makanan yang banyak disukai adalah semur jengkol 100.000 tergantung dari pesanan. Goreng garam ini
dan goreng garam. Kalau semur jengkol sepertinya terbuat dengan bahan dasar bawang merah, kacang
sudah familiar, banyak di jual di warung makan, ka- dan cabai. Rasanya cukup menarik. Jika yang pedas
Edisi April 2018 | 19