Page 21 - majalah_edukasi_1
P. 21
Indonesiaku
Harus Bangkit
Asrama Kasih Karya : Ahmad Ardiansyah
Karya : Endang Ade Rustandi,S.Pd.
(Guru SMPIT Thariq Bin Ziyad Boarding School Cikarang) Indonesiaku engkau harus bangkit
Tumbuh menjulang tinggi ke langit
Hanya doa-doa yang terlampir Kokohkan fondasi persatuan
Asa dan rasa mengapung Harapan kami adalah kejayaan
Mimpi dan nyata melambai-lambai
Cita dan cinta menyatu padu Kami abdikan untuk masa depan
Keringat danair mata terhempas Perjuangan seperti para peninggalan pahlawan
Semangat dan lelah menjadi sahabat pekat Semangatnya melebihi dentum meriam
Diam dan gemuruh menjadi pelajaran Mengalahkan penjajah demi kemerdekaan
Semua terkungkung dan terpatri di pojok masjid Indonesiaku bangkitlah
Berbayang di sudut-sudut kelas Kulihat wajahmu murung
Terpacu semangat di koridor gerbang Seperti banyak beban mengunung
Tersusun bait di halaman-halaman buku Kau tak sendri kami lah pemuda
Tertuang canda riang di ruang makan yang kaku Putra putri ibu pertiwi berjiwa kesatria
Terpampang tegak dipintu-pintu batin
Tersirat bangga di deretan piala dan penghargaan Indonesiaku kau harus bangkit
itu Di tengah hutang yang melilit
Tersaji janji suci di pakaian seragam sakral tanah terģusur semakin sempit
Tergantung rapi di atap kamar Jangan urungkan niat mu
Tersimpan utuh di laci-laci lemari Bangkit kembali jangan berkecil hati
Tertanam rasa ingin ditangga asrama
Kami tak akan mundur
dan, Untuk selalu menjung-jung tinggi
tersudut takzim disinar-sinar lampu, Semua mimpi-mimpi yang akan menjadi bukti
ditaman-taman rindu, Di kemudian hari untukmu negeri
dan disela-sela waktu
Kubangkitkan semangat diri
Pada lapang motivasi Kamu
Pada bilik harga diri
Pada doa-doa pagi di sujud Duha Karya: Rosmitoh, M.Pd
Pada rakaat terakhir diakhir senja (Guru SDN Karang Satria 04)
Dulu, kala itu kamu begitu lugu
Hanya zikir dan doa yang terlampir Selalu membuatku terbelenggu
Asa dan rasa tergambar jelas Setiap detik ingin bersamamu
Mimpi dan nyata menjadi fakta Menatap sosokmu hatiku terasa biru
Cita dan cinta semakin lekat
Keringat dan air mata tak lagi jadi kendala Ah, kamu
Semangat dan lelah menjadi lillah Seiring waktu berlalu, kamu begitu ku rindu
Asrama kasih ini menjadi buah rasa Dadaku berdegup bertalu-talu ketika mengingatmu
Tapi kini semua hanya bayang- bayang semu
Menjadi tekad yang tak tergoda
Menjadi hebat yang tak ternoda Kamu, sosok yang tak pernah hilang dari pikiranku
Menjadi akumulasi jiwa yang penuh takwa Meskipun aku berusaha melupakanmu
Untuk tujuan dalam Singgasana Surga
Tapi sia-sia bagiku
Karena Jarak kita, hanya terhalang pintu
Edisi April 2018 | 21