Page 14 - majalah_edukasi_1
P. 14
Tempat peserta didik menghabiskan kesehari- Ketiga adalah Sapa, tegur sapa ramah yang kita ucap-
annya untuk berinteraksi adalah sekolah. Selain se- kan membuat suasana menjadi akrab dan hangat,
bagai sarana transfer ilmu pengetahuan, sekolah sehingga lawan bicara merasa dihargai. “apa kabar
diharapkan mampu membentuk kepribadian siswa hari ini? atau ada yang bisa saya bantu”, atau dengan
berakhlak mulia. Memiliki kepribadian yang luhur kata hangat lainnya. Dengan menyapanya, orang lain
dan mandiri mengunakan ilmu pengetahuannya da- merasa dihargai.
lam kehidupan sehari hari. Selain itu komunikasi Keempat adalah sopan, ketika duduk, lewat di
dengan orang tua atau keluarga sangat penting. depan orang yang lebih tua atau ketika berbicara dan
Komunikasi dapat dilakukan saat pertemuan dengan berinteraksi dengan orang lain harus mengetahui
wali murid dan melalui majalah sekolah. tata dan etika sesuai budaya tempat tersebut.
Budaya 5S yang pertama adalah senyum, Kemudian kelima adalah santun, salah satunya men-
senyum adalah menggerakan sedikit raut muka ser- dahulukan kepentingan orang lain dari pada kepent-
ta bibir, agar orang lain atau lawan bicara merasa ingan dirinya. Mengalah dengan memberikan haknya
nyaman ketika berjumpa. Kedua adalah salam, untuk kepentingan orang lain semata -mata untuk
salam dapat mencairkan suasana kaku. Bukan han- kebaikan. Hal ini dapat dilakukan jika dibiasakan se-
ya berjabat tangan saja, tetapi mengucapkan salam dari dini.
menurut agama dan kepercayaan masing – masing.
Ayah
Karya Diana (Guru SMPN 3 Cikarang Selatan)
Ayah....
Ku Titipkan Kehadiran mu hanya sebatas mimpiku
Kau datang dibatasi waktu
Harapan Padamu Kepergianmu menggores luka di hatiku
Karya Dewi Hajarwati, S.Pd Dalam senyap kumerindumu
(Guru SDN Setiamekar 06 Tambun Selatan) Ayah....
Kebersamaan itu tak lagi bisa kurasai
Wahai muridku sayang Bayangmu hilang seiring waktu berganti
Kami selalu bangga akan dirimu Ayah....
Kutitipkan harapan demi masa depan Namamu bersemanyam di dadaku
Raihlah cita-citamu setinggi - tingginya Wajahmu menjadi hiasan di bingkai bisu
Bangkitlah tuk menggapai tantangan di depan Ayah....
Berlarilah kencang ke depan penuh kepastian Secepat itu Kau pergi tinggalkan aku
Menjalani hidup yang penuh belenggu
Wahai muridku sayang Sendiri berlabuh riuh nan tak menentu
Ingatlah satu pesan dari gurumu Rasanya tak sanggup hidup tanpa dirimu
Yang selalu kusampaikan setiap pagi Ayah....
Sebelum selesai untuk pulang Kau segalanya bagiku
Kepangkuan ayah bundamu Ingin kubahagiakan masa tuamu
Tapi itu hanya mimpi bagiku
Wahai muridku sayang Karena Kau sudah tak lagi bersamaku
Janganlah bimbang untuk melangkah Ayah....
Janganlah risau untuk berfikir Setiap sujut ku ukir doa untukmu
Demi mengejar harapan yang gemilang Tak henti mengalir sepanjang waktu
Dan masa depan yang pasti Pagi sore petang kusebut namamu
Demi menggenggam bintang di langit Sampai akhir waktu kumenyusul mu
Ayah....
Wahai muridku yang berbakti Kebahagiaan ku tak lengkap tanpamu
Harapan tersampir di pundakmu Ku ingin memutar waktu itu
Raihlah demi ibu bapakmu di rumah Agar Engkau tak pergi meninggalkanku
Ayah....
Aku merindukan mu
Selalu selalu dan selalu
14 | Edisi April 2018