Page 13 - majalah_edukasi_1
P. 13

Apakah Masih Ada

                               Budaya 5 S di Sekolah Kita?


                                                    Oleh Sri Widowati
                                               (Guru SMA Al Muslim Tambun)
         S                                                    sekolah yang memiliki etika, moral dan karakter ber-
               alah satu dampak buruk adanya globalisasi
                                                              budi luhur dengan siapa pun dan dimana pun.
               adalah menurunnya kualitas moral peserta
               didik. Secara emosional, tindakan, maupun
                                                                  Sebelum diterapkan pada peserta didik, guru -
          perilaku sosialnya. Hal seperti ini dapat terjadi kare-  guru memberi contoh dan mengaplikasikannya
          na pengaruh mudahnya mereka mendapat fasilitas      dengan sesama rekan guru. Peserta didik akan
          gawai sehingga mudah mengakses apapun.              melihat dan mencontohnya, Sosialisasi guru dalam
             Tidak menutup kemungkinan peserta didik          5S dengan memulai mengatakan kepada peserta
          membuka dan terpengaruh oleh situs yang kurang      didik tentang budaya 5S. Membuat poster pada pintu
          baik sehingga mempengaruhi tingkah dan pola pikir   masuk atau taman dan tempat bermain bahkan da-
          mereka. Sebagai contoh perilaku siswa di salah satu   lam kelas. Ketika beristirahat mereka akan membaca
          sekolah, ia memiliki masalah dan mendapat teguran   dan secara tidak langsung budaya tersebut dapat
          oleh gurunya karena melakukan kesalahan. Cender-    diinternalisasi kepada masing - masing peserta didik
          ung melawan dengan melakukan tindakan -tindakan     begitupun dengan warga sekolah lainnya.
          kurang pantas.                                          Budaya 5S membuat peserta didik merasa lebih
             Anak SD bergaul dengan teman sebayanya di        bahagia, karena mereka merasa memiliki keluarga
          sekolah dan sering terdengar anak - anak menge-     yang saling menyayangi. Budaya 5S di sekolah adalah
          luarkan kata - kata yang ku-                                              cita - cita iklim sekolah. Hara-
          rang enak didengar. Pada saat                                             pannya dengan adanya tulisan
          keluar dari rumah, anak ja-                                               yang terpampang “Senyum
          rang menyalami atau ber-                                                  adalah ibadah”, “Mulailah hari
          pamitan dengan orang                                                      dengan senyuman”, “Keep
          tuanya. Memanggil kakak atau                                              Smile” dan lainnya, semua
          orang yang lebih tua dengan                                               warga sekolah dapat peduli
          sebutan namanya saja. Hal ini                                             dengan turut serta menerap-
          sering dilihat dalam kesehari-                                            kan 5S. Melakukannya men-
          an dan merupkan fenomena                                                  jadi habit dalam keseharian
          karakter anak didik saat ini.                                             saat berinterkasi dengan war-
          Sangat jauh dari tujuan akhir                                             ga sekolah lainnya. Namun,
          pendidik berkarakter yaitu                                                pada kenyataan tidak hanya
          membentuk kepribadian pe-                                                 siswa, pegawai juga
          serta didik yang berakhlak                                                mengacukan budaya tersebut.
          mulia.                                                                    Akhirnya budaya 5S mulai
             Fenomena ini harus diu-                                                luntur dan terkikis oleh waktu
          bah, prosesnya melibatkan                                                 karena ketidakpedulian ter-
          guru sebagai model utama di                                               hadap hal yang paling seder-
          sekolah dan orang tua sebagai                                             hana yaitu budaya senyum,
          model di rumah. Salah satu                                                salam, sapa, sopan dan san-
          cara merubah perilaku menjadi lebih baik dengan     tun.
          cara sederhana yaitu menerapkan 5S. Mulai dari          Bertemu dengan saling menyapa, memberikan
          awal aktivitas di sekolah, masuk gerbang sekolah,   senyuman,menanyakan kabar akan mencairkan sua-
          semua guru berjejer menyambut kedatangan peser-     sana yang kaku. Orang yang diajak bicara akan mera-
          ta didik dengan memberikan senyuman dengan          sa dihargai dan dipedulikan. Hal yang terjadi adalah
          memberikan senyuman, sapaan, salam, sopan dan       setiap orang yang saling berinteraksi memiliki kedek-
          santun kepada peserta didik, ataupun kepada orang   atan emosional, merasa berada di dalam rumahnya
          tua murid yang mengantar peserta didik ke sekolah.   sendiri. Disayangi dan disenangi keberadaannya.
             Harapan internalisasi nilai - nilai kepada seluruh   Maka tercipta lingkungan yang kekeluargaan. Sebagai
          warga sekolah secara tidak langsung karakter peser-  nilai tambahan lingkungan sekolah menjadi nyaman
          ta didik dapat dibentuk ke arah yang lebih baik.    karena warganya memiliki rasa kedekatan sebagai
          Penghargaan masyarakat dan rasa simpati kepada      keluarga. .

                                                                             Edisi April 2018                              |  13
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18