Page 25 - majalah_edukasi_6
P. 25

keluarga lebih penting dari pada HP. Jangan      CERPEN
               sampai HP menjauhkan keluarga. Bu inem
               akhirnya sadar bahwa tidak ada yang lebih                     BERI AKU YAKINMU
               penting  dari  pada  HP.  Ada  waktunya
               memegang  HP  tidak  harus  setiap  detik                     Endah Lastiany, S.Pd
               melihatnya.  Bu  Inem  pun  meminta  maaf
               kepada bapak dan Rara. Karena HP banyak
               sekali kejadian yang menimpanya.                       Dada     ini   bergemuruh     ketika
               “Maafin  ibu  ya  pak,  Nak.  Kalian  lebih      mendengar berita di TV. Tak kusangka ia
               penting dari apa pun,” Ucap ibu menyesal         akan  berakhir  seperti  ini.  Aku  tetap
               “Jangan diulangi lagi ya bu. Kamu jadi jauh      berusaha  menyelesaikan  pekerjaanku  di
               dengan kita,” Tegas bapak. Pada akhrinya         dapur,  memanggang  kue  kering  pesanan
               bu  Inem,  Pak  Selamat  dan  Rara  pun          tetangga.
               berpelukan dan mereka tertawa bersama.*
                                                                      Terlintas  dalam  benakku,  kejadian

                                                                lima belas tahun yang lalu...

               *Martini Lulusan S1 Universitas Negeri                 “Hadeuh...,  ampun  ni  anak,  selalu
               Jakarta tahun 2010. Kemudian                     saja  membuat  ulah.  Ngga  ada  kapok-
                                  melanjutkan studi             kapoknya!” Bu Lia, guru IPA, menggerutu
                                  Pascasarjana di               melihat kelakuan Aril, siswa kelas VIII.
                                  Universitas Negeri                  “Iya,  bagaimana  sih  orang  tuanya
                                  Jakarta lulus pada            mendidiknya? Anak kok jadi liar seperti itu!”
                                  tahun 2019.                   Pak  Wahono,  guru  matematika  pun  ikut
                                  Pengalaman mengajar           menimpali.
                                  sejak 2010 yaitu guru
                                  Bahasa Indonesia di                 Aku yang baru saja sampai ke ruang
               SMKN 1 Cikarang Utara hingga saat ini            guru  menjadi  penasaran,  ada  apa
                                                                sebenarnya?  Saat  tiba  di  ruang  guru,
                                                                kulihat kurang lebih ada lima anak berdiri
                                                                sambil  menundukkan  kepala  mereka.
                                                                Semua anak laki-laki siswa kelas delapan.


                                                                      Setiap  guru  sibuk  melontarkan
                                                                penilaian  terhadap  anak-anak  tersebut.
                                                                Penilaian  tajam  terutama  tertuju  kepada
                                                                Aril,  siswa  yang  berdiri  paling  depan,  ia
                                                                tengah sibuk menyeka air matanya.


                                                                      Hatiku  meleleh  melihatnya.  Aku
                                                                selalu   memegang      prinsip,   di   balik
                                                                kenakalan  seorang  siswa  pasti  ada
                                                                sesuatu yang melatarbelakanginya. Ia pun
                                                                pasti tidak mau terlahir sebagai anak nakal,

                                                                seperti  “cap”  yang  diberikan  guru-guru
                                                                lainnya.

                                                                      Aku hanya menghela nafas panjang.
                                                                Kuminta ijin pada Bagian Kesiswaan untuk
                                                                membawa mereka ke ruang BK.


               25 | M a j a l a h   E d u k a s i   6 -   F e b r u a r i   2 0 2 0
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30