Page 30 - majalah_edukasi_6
P. 30
selesai?.” Jawabku sambil mengalihkan terbangun dengan suara anak – anak dan
pembicaraan. Anakku menatapku tajam suamiku sudah kembali. Anak
kemudian langsung bertanya pada perempuanku langsung bercerita dengan
suamiku. “ ibu kenapa yah ?” Oo.. tidak ada riang dia bilang, ibu sih ga ikut seru lo bu.
apa- apa ayo masuk kedalam dimana Berusha ikut bahagia aku bilang tidak apa
adikmu, sudah selesai nonton film nak, kan tadi kepala ibu pusing setelah
koreanya.? Kata suamiku mengalihkan istirahat ibu sudah sehat lagi, coba kalu
pembicaraan. Tanpa menunggu jawaban tadi ibu makasain ikut wah ibu bisa
anakku suamiku langsung menggandeng keterusan sakit. Sambil tersenyum anakku
tanganku untuk masuk kedalam hotel. bilang Iya juga ya bu.
Akupun perlahan mengikutinya sambil
Setelah makan siang akhirnya kami
menyeka air mata yang masih tersisa.
memutuskan untuk pulang, selama
Setibanya di dalam kulihat anak diperjalanan aku mendengarkan anakku
perempuanku masih asyik menonton film bercerita, seolah tidak terjadi apa – apa
favoritnya. Suamiku berkata mas lapar ga, akupun berusaha antusias mendengarkan
ayah sudah pesan makan tuh sebentar lagi cerita mereka. Dalam hatiku tetap saja
datang. Betul saja tiba- tiba pintu kamar di terpikirkan perkataan suamiku semalam.
ketuk, makanan yang dipesan suamiku Akhirnya sampailah kami di rumah.
dating. Walau perasaanku masih tidak Sesampainya di rumah baik aku dan
karuan, aku berusaha seolah tidak terjadi suamiku tidak ingin membicarakan dulu,
apa – apa antara aku dengan suamiku. tentang apa yang dikatakan suamiku
Melihat aku yang terlihat seperti tidak ada malam kemarin. Aku tidak ingin anak-
yang terjadi anakku pun makan tanpa ragu. anakku mengetahuinya biarkan sampai
Suamiku berusaha tenang dan menikmati anakku selesai liburannya. Walau ku tahu
makanan. ini belum selesai.(-*)
Malam itu aku tidur bersama anak – anak
begitu juga suamiku tidur disamping anak
laki – lakiku. Kulihat suamiku tertidur pulas
sedangkan aku tidak bisa tidur masih
terngiang perkataan suamiku. Menjelang
pagi baru aku bisa memejamkan mataku.
Pagi itu sebenarnya kami sudah janji
dengan anak- anak akan jalan keobyek
wisata yang tidak jauh letaknya dari hotel
tempat kami menginap. Karena kepalaku
pusing dan badanku terasa lemas, aku
bilang pada anak – anak kalau aku
menunggu saja di hotel karena tiba- tiba
kepala ibu pusing. Awalnya anak- anak
merengek ingin aku tetap ikut tapi akhirnya
mereka mengerti juga. Mereka jalan
dengan ditemani suamiku.
Ketika anak dan suamiku berangkat aku
rebahkan kepalaku di tempat tidur. Air
mataku menetes tanpa aku sadari. Entah
berapa lama aku tertidur tiba- tiba aku
30 | M a j a l a h E d u k a s i 6 - F e b r u a r i 2 0 2 0