Page 26 - majalah_edukasi_9
P. 26
Mereka Adalah Cahaya
Kehidupan 2
Kala itu 2014. Dia memiliki tabungan Rp.
500 ribu yang harus digunakan untuk
berbagai keperluan di kampus,
transportasi, pulsa, maupun keperluan
pribadi lainnya. Bagaimana caranya untuk
mencukupi semua keperluan itu? Dia
berjualan pulsa, menjual roti, dan
menjual kentang ulir goreng. Usahanya
lancar bahkan sudah mulai
mempekerjakan pegawai. Namun tidak
berlangsung lama. Usahanya ditutup
seiring dengan diberhentikannya Usahanya membuahkan hasil. Perlahan
pegawai. Karena pertimbangan kesibukan adiknya bangkit termotivasi. Kembali
dan kelelahan maka orang tua tidak mengikuti berbagai tes masuk perguruan
mengizinkan untuk berdagang. Lalu tinggi ada. Ada lima universitas yang di
bagaimana caranya untuk mendapatkan cobanya lagi. Hingga akhirnya dia
pemasukan untuk membiayai kuliahnya? diterima di sebuah kampus ternama di
Pilihannya adalah dia membuka bimbel. Indonesia.
Ini menjadi pilihan yang tepat karena Dalam hidup ini ada banyak sosok yang
sejalur dengan jurusan kuliahnya. Ini juga menjadi cahaya kehidupan bagi oranglain.
bisa menjadi media latihan untuk Laeli bisa jadi merupakan cahaya
berbicara di depan banyak orang. kehidupan bagi adiknya. Sementara, Laeli
Memberikan pengalaman agar tidak grogi pun mendapatkan cahaya kehidupan dari
untuk presentasi saat seminar proposal sekitarnya. Sengaja atau tidak cahaya itu
nantinya. sampai padanya.
Bagaimana dia membangun bimbel Seperti halnya Evita Nur Apriliana yang
hingga sukses kuliah? Buku ini tengah terpuruk saat ditinggal ibunya.
memberikan gambaran tentang sebuah Meninggalnya sang ibu memberikan
lika-liku membuka usaha sambil kuliah. dampak kehilangan. Berhari-hari dia
Setelah lulus, gilirannya membantu dilanda kesedihan kemudian muncul
menyekolahkan adik. Perjuangan adiknya cahaya dalam kehidupannya. Siapakah
tak kalah dramatis. Saat akan kuliah, cahaya itu? Dia adalah pak Jumain. Guru
adiknya telah mendaftar hingga sepuluh Pendidikan Agama Islam di sekolahnya.
perguruan tinggi namun hasilnya nihil. Pada suatu kesempatan Pak Jumain
Hal ini berakibat pada psikologisnya. menawarkan untuk mengikuti lomba
Kehilangan semangat, murung, dan mulai menulis cerita islami. Awalnya dia ragu.
menyalahkan dirinya sendiri. Lalu kepada Tapi gurunya berhasil meyakinkannya. Dia
adiknya dia menceritakan pengalaman pun ikut lomba itu. Meskipun pada
pahit yang pernah dialaminya. Tidak akhirnya Evita kalah namun ia banyak
hanya kegetiran saat kuliah tapi juga saat mendapatkan banyak ilmu dan hikmah.
di sekolah dulu.
24