Page 25 - majalah_edukasi_9
P. 25

RESENSI

              Mereka Adalah Cahaya

              Kehidupan

         Judul Buku     : Love Your Life
         Penerbit       : Indiva Media Kreasi
         Penulis        : Tri Nurhayati, Wika G.
         Wulandari, dkk.
         Tebal          : 208 halaman
         Cetakan        : 2020
         ISBN           : 978-602-495-283-9
         Peresensi      : Supadilah (Guru SMA
         Terpadu Al Qudwah Banten)

         Engkau tidak bisa disebut gagal selama
         engkau terus mencoba engkau hanya                 Namun, jika diingat harapan orang
         gagal jika engkau berhenti (halaman 45).          tuanya, maka dikuburnya dalam-dalam
                                                           lagi keinginannya itu.

         Laeli Fadilah merupakan salah satu orang          Meskipun menyetujui dengan langkahnya
         yang tidak pernah menjadikan profesi              kali ini, orang tuanya masih berat hati
         guru sebagai cita-citanya. Namun,                 melepaskannya. Akhirnya dia kembali
         sekarang dia telah menikmati menjadi              meneruskan kuliah di kampus lamanya.
         seorang pendidik. Menikmati setiap                Meskipun tidak begitu aktif pada aktivitas
         bertemu dengan siswanya. Merasakan                kegiatan di kampus, hanya kuliah pulang,
         kenyamanan di dalam mengajar.                     mengerjakan tugas, dia sempat mengikuti
                                                           seminar atau workshop yang diadakan di
         Laeli kecil bercita-cita menjadi seorang          kampus. Terutama kegiatan yang tidak
         penulis. Sejak SMA suka membaca, kuliah           berbayar.
         dia mengambil jurusan sastra agar dapat           Suatu waktu, dia mengikuti seminar
         memahami dasar ilmu dan                           dengan pembicaranya masih seumuran
         menerapkannya.  Namun hingga tahun                dengannya.  Namun prestasi dan
         kedua dia belum bisa menghasilkan suatu           pengalamannya sudah banyak. Dari sana
         karya pun. Keraguan muncul. Benarkah              dia kemudian tersadar untuk berdamai
         sastra merupakan pilihan terbaiknya?              dengan diri sendiri. Dia tidak bisa terus-
         Tanpa satu karya di bangku kuliah                 menerus menyalahkan orang lain atau
         membuatnya mempertanyakan                         juga menyalahkan keadaan. Sejak saat itu
         keputusan awalnya dulu.  Lalu dia berniat         dia berubah. Mengubah pemikirannya
         untuk pindah kuliah. Dia mendaftar di             dan aktivitasnya. Dengan berani dia pamit
         dua kampus favorit. Dia lolos seleksi.            pada orang tua agar tidak lagi membiayai
         Bahagialah dia. Akan kuliah di kampus             kuliah, uang jajan atau kebutuhan
         yang menurutnya lebih baik.                       lainnya. Dia bertekad untuk mandiri.
         Dia telah sampai pada antrian di bank
         untuk membayar pendaftaran. Hanya
         tinggal dua antrian lagi sampai di petugas
         pembayaran, dia membatalkan niatnya.
         Meskipun tak urung dia masih ragu
         apakah itu keputusan terbaik atau bukan.


                                                       23
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30