Page 40 - majalah_edukasi_10
P. 40

Saat detak jantung sempat terhenti dan para petugas dengan gerak cepat menggunakan alat kejut
                  jantung. Kami semua sudah pasrah dan ikhlas bila saat itu juga ibu harus segera pulang memenuhi
                  panggilan-Mu ya Rabb. Namun tak lama kemudian ibu langsung siuman membuka matanya sebentar dan
                  detak jantungnya pun kembali normal. Melihat itu semoga ada secercah harapan yang terbaik untuk
                  kesembuhannya.

                  Keesokan paginya, kami dikejutkan kembali dengan kabar dari para perawatnya bahwa semua alat yang
                  dipasangkan di tubuh ibu sudah tidak berfungsi. Rupanya skenario Tuhan sungguh indah, tepat setelah
                  14 hari di rawat di RS, ibu berpulang dan pergi untuk meninggalkan kita semua selama-lamanya
                  menunggu sebaik-baiknya hari yakni hari Jumat 23 Oktober 2020, tepatnya pukul 05.45. Innailaihi wa
                  innailaihi rojiuun, semoga almarhumah Husnul khatimah dan ditempatkan di surga keridhoan-Nya.

                  Kesedihan pun membuncah, kami tidak dapat menemani saat sakaratul mautnya dan paling memilukan
                  tak dapat mengurus jenazahnya.

                  Mendengar kabar duka tersebut, kami langsung memutuskan untuk menghadiri pemakaman sebagai
                  penghormatan terakhir.

                  Hanya 3 orang anaknya termasuk suami ku yang dapat mengantarkan sampai keliang lahatnya itupun
                  lengkap dengan mengenakan APD.
                  Kami mengikuti arahan dari petugas dinas kesehatan untuk melaksanakan protokol kesehatan yang
                  sangat ketat.   Aku pun hanya dapat menyaksikan pemakaman dari kejauhan.
                  Para sahabat dan teman- teman yang membaca tulisan ini. Semoga jangan sampai terjadi kembali
                  "SUPER-SPREADER" menimpa keluarga-keluarga yang lainnya, jangan anggap sepele dan masih  'ngeyel'
                  tak percaya adanya Corona yang sungguh unik satu nama sejuta wajah.

                  Tetap waspada dan berhati-hati untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Memakai
                  masker bila perlu mengenakan faceshiled bila beraktivitas diluar rumah, sering mencuci tangan, jaga
                  jarak dan hindari kerumunan.

                  Jangan sampai masker sebagai aksesoris belaka tanpa memperhatikan fungsinya. Pakailah dengan
                  benar, lebih baik kita susah bernafas saat menggunakan masker, ketika bertemu maupun beraktivitas di
                  luar rumah, dari pada susah bernafas saat sudah terpapar (nauzubillah).
                  Tetap ingat selalu untuk menjaga jarak.  Kadang hal ini sering disepelekan, karena memenuhi undangan
                  keluarga atau meeting bersama kawan sejawat merasa aman, hingga lupa akan Corona dengan bebas
                  berfoto ria bersentuhan tanpa masker merasa bangga kemudian di posting di media sosial. Tanpa
                  disadari OTG (orang tanpa gejala) tengah mengintai disekitar kita.

                  Hand sanitizer berbagai macam bentuk yang lucu dan unik  jangan hanya menghiasi tas yang kita bawa
                  saja, hingga lupa untuk menggunakannya. Bila perlu kemana-mana bawalah cairan seperti desinfektan
                  yang aman dengan menggunakan de***l cair yang dicampur dengan air untuk disemprotkan ke seluruh
                  tubuh kita bila sudah bertemu dengan orang banyak.

                  Sampai di rumah dari mana-mana langsung membersihkan tubuh dan merendam pakaian bekas pakai
                  menggunakan ditergent yang di masukan ke dalam wadah tertutup.

                  Pasti banyak yang bilang 'ribet' kan!. Lebih baik ribet sekarang temans daripada ribet dan menyesal
                  nantinya.






                                                     36
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45