Page 4 - majalah_edukasi_1
P. 4
layar terkembang karya Sutan Takdir Ali Sjahbana, dan didukung oleh seluruh stakeholder-nya. Dinas
salah asuhan karya Abdoel Moeis, Siti Nurbaya Karya Pendidikan, sekolah dan orangtua siswa perlu
Marah Rusli, Dibawah Lindungan Ka’bah karya memiliki persepsi yang sama tentang gerakan literasi.
Hamka. Dan masih banyak lagi lainnya. Sungguh Masing-masing pihak perlu berbagi peran agar dapat
damai dan tentram rasanya membaca karya-karya menjalankan fungsinya masing-masing dengan
agung tersebut. efektif.
Berdasarkan uraian Tanpa perlu saling
di atas, jika sumber menyalahkan,
yang dibaca penuh maka sebaiknya
dengan nilai-nilai setiap individu
positif, maka akan mengambil peran
membentuk masing-masing
karakter positif. untuk mendukung
Dan sebaliknya, jika gerakan literasi
sumber yang nasional. Hal ini
dibaca adalah sebagai
berita bohong, perwujudan
saling tumbuhnya
menyudutkan dan kesadaran untuk
menyebarkan mensukseskan
kebencian, maka gerakan ini. Semua
akan membentuk upaya yang
karakter negatif dilakukan
dari para pembacanya. Oleh karena itu, ternyata, hendaknya bertujuan meningkatkan minat baca dan
dengan membaca dapat membentuk karakter menulis, khususnya bagi para siswa. (Ed: SMR)
seseorang.
Tanggungjawab siapakah keberhasilan literasi
itu? Gerakan literasi ini dapat berhasil, jika setiap
sekolah memiliki program literasi yang jelas, terukur
Literasi dalam Alquran
Siti Ropiah (Guru MA Al Ishlah)
P berbagai daerah di nusantara. Pemerintah
engertian literasi secara sempit ada-
menggalakkan literasi dalam dunia pendidi-
lah kemampuan dalam hal mem-
kan melalui GLS atau Gerakan Literasi
baca dan menulis, namun dalam
perkembangannya pengertian literasi Sekolah. Program ini dicanangkan oleh Anis
bukan hanya berkaitan dengan keaksaraan Baswedan sewaktu menjabat Menteri Pen-
atau bahasa, namun berkembang menjadi didikan Nasional, dengan membaca buku
konsep fungsional pada tahun 1960 an yai- nonteks lima belas menit sebelum pelajaran
tu literasi berkaitan dengan berbagai fungsi dimulai. Karena hal itu merupakan upaya
dan keterampilan hidup (Sofia Valdivielso strategis untuk menggalakkan budaya lit-
Gomez, 2008). Literasi dipahami sebagai erasi. Literasi bukan hanya budaya mem-
"seperangkat kemampuan mengolah informasi, jauh baca dan menulis, termasuk di dalamnya
di atas kemampuan mengurai dan memahami bahan budaya menggambar, budaya berhitung dan
bacaan sekolah" (A Campbell, I Kirsch, A Kolstad, semuanya yang termasuk kegiatan scientific analysis
1992). Melalui pemahaman ini, literasi tidak hanya atau analisis saintifik dalam dunia ilmu pengetahuan,
membaca dan menulis, tetapi juga mencakup bidang seperti menemukan masalah, mengumpulkan data,
lain, seperti matematika, sain, sosial, lingkungan, analisis data dan mengambil kesimpulan dari proses
keuangan bahkan moral. analisis tersebut.
Di jaman sekarang, geliat literasi merebak di Dalam Islam sejak empat belas abad yang silam
sudah menekankan pentingnya literasi, sebagaimana
4 | Edisi April 2018