Page 3 - majalah_edukasi_1
P. 3
D Bagaimanapun pemerintah menyadari
alam Kamus Besar Bahasa
bahwa kemajuan dibidang pendidikan
Indonesia (KBBI) Edisi V, literasi
adalah kemampuan atau
keterampilan dalam bidang atau aktivitas diawali dari kesadaran masyarakat untuk
banyak membaca berbagai literatur.
tertentu. Misalnya, keterampilan dalam Sekali lagi, penekanan gerakan ini adalah
bidang komputer. Pengertian ini membangun kesadaran setiap individu
merupakan definisi lebih luas dari untuk mencintai literasi. Sayangnya, masih
sekedar kemampuan membaca atau banyak yang belum mendukung penuh
menulis. Namun demikian, kemampuan gerakan ini. Masyarakat belum
membaca dan menulis menganggap literasi sebagai
merupakan dasar dalam Didi Suradi, M. Pd. sesuatu yang penting dan
menguasai berbagai Guru SMP Al Muslim Bekasi dibutuhkan untuk meningkatkan
pengetahuan dan Kerikil-Kerikil Literasi kualitas hidupnya.
keterampilan lainnya. Gerakan literasi belum
Tanpa kemampuan dapat membumi secara
membaca dan menulis yang baik, seseorang akan merata. Jangankan di daerah-daerah yang jauh dari
sulit menguasai berbagai sumber pengetahuan dan ibu kota. Bahkan, di banyak kota besar, gerakan
keterampilan yang ada. literasi masih berjalan tertatih-tatih. Hal ini
Literasi telah diterapkan dalam kurun waktu disebabkan karena berbagai faktor. Di antaranya,
yang sangat lama pada semua jenjang sekolah. pemahaman tentang literasi dari para stakeholder
Mulai jenjang Sekolah Dasar (SD), siswa dilatih agar sekolah masih rendah. Sekolah masih terlalu sibuk
dapat membaca dan menulis. Bahkan tidak hanya mengolah angka-angka dari ranah kognitif.
itu, siswa juga diajarkan cara berhitung dengan Kecerdasan intelektual masih menjadi tolak ukur
benar. Sehingga diharapkan para lulusan sekolah prestasi siswa di sekolah.
dapat menggali berbagai pengetahuan dan Tantangan lainnya adalah, terbatasnya sumber
mengembangkannya menjadi produk yang bacaan yang dibutuhkan siswa. Bahkan, masih ada
bermanfaat bagi kehidupan mahluk di alam sekolah yang tidak memiliki perpustakaan.
semesta. Bagaimana mungkin minat baca siswa akan tinggi
Namun sayangnya, kemampuan membaca dan tanpa adanya perpustakaan dan bahan bacaan yang
menulis ini tidak berkembang pada jenjang memadai. Sumber bacaan yang dimaksud adalah
pendidikan berikutnya. Kemampuan dasar bacaan selain buku teks pelajaran. Misalnya buku
membaca dan menulis yang sudah dimiliki sejak SD cerita anak, novel remaja, buku pengetahuan umum,
dibiarkan mengendap. Nyatanya, minat baca siswa biografi, kumpulan puisi, kumpulan cerpen, buku-
SMP dan SMA masih sangat rendah. Mereka hanya buku agama, ensiklopedi dan sebagainya.
membaca buku paket pelajaran yang diberikan Kehadiran literasi digital begitu cepat di saat
sekolah karena terpaksa. Itupun dilakukan minat membaca buku masih sangat rendah.
menjelang ulangan atau ujian saja. Sementara, Akibatnya, para siswa tidak siap menahan gempuran
waktu mereka banyak dihabiskan untuk bermain sajian audio dan visual dari setiap gawai yang mereka
gawai. miliki. Telepon pintar menjadi kebutuhan primer,
Minat baca yang rendah ini terlihat dari karena menjadi media dalam pergaulan di dunia
rendahnya minat siswa berkunjung ke maya. Semua orang memang menjadi penulis, tapi
perpustakaan. Apakah faktor penyebabnya karena penulis di media sosial. Namun sayangnya gaya
mereka generasi digital? Jika demikian, bahasa yang mereka tuliskan di media sosial tidak
perpustakaan perlu menyediakan sumber bacaan mengindahkan tata bahasa yang baik. Bahkan,
digital agar menarik minat siswa membaca. Tapi hal seringkali media sosial menjadi penyebab
ini tidak mudah direalisasikan karena pertengkaran antar sesama. Berita-berita palsu dan
membutuhkan biaya yang cukup besar. provokatif berseliweran menghiasi laman-laman
Sejak 2017, pemerintah melalui Kementrian tersebut.
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Kondisi seperti ini sangat berbeda dengan karya
mencanangkan suatu gerakan literasi yang sastra terdahulu yang penuh dengan kalimat-kalimat
diberinama Gerakan Literasi Nasional (GLN). bijak dan lembut. Para penulis menyuguhkan ribuan
Melalui gerakan ini, masyarakat khususnya guru, nasehat dan kisah inspiratif pada setiap karya yang
diajak untuk lebih sadar meningkatkan mereka buat. Tidak ada kata-kata menghina maupun
kemampuan membaca dan menulis bagi siswanya. menyudutkan golongan tertentu. Baca saja novel
Edisi April 2018 | 3