Page 46 - majalah_edukasi_9
P. 46

Bermain Corat-Coret


                                                          Jadikan Edukasi
                                                          Menjadi Inspirasi




                                                          Oleh : Rokhmat




                  Siang menjelang sore kala itu terdengar suara gaduh seorang Ibu ngomelin anaknya.

                  "Aduh, Adek corat-coret malah ke baju sih? Kan uda mamah kasih kertas"
                  "Ya ampun kakak, itu temboknya kok di coret-coretin spidol jadi kotor, jorok tau heeeeh!!"
                  "Tuh kan, kena ke baju kamu. Ini nodanya gak bisa hilang dicuci?".

                  Ngerasa kesel apa-apa gak dibolehin sama mamanya,
                  "Kok Salma dibolehin sama mamanya main coret-coret dinding, kalo aku enggak boleh?". Dela menyela
                  omelan Ibunya.

                  Banyak lagi berbagai omelan dan larangan dari orang tua kepada anak, apabila anak bermain spidol,
                  pulpen, atau krayon yang sedang mencoret-coret dinding atau buku-buku kosong.

                  Sebagai orang tua, kita kadang keliru dengan persepsi yang kita miliki. Corat-coret membuat rusak cat
                  dinding rumah kita yang sudah bagus. Padahal berawal dari corat-coret tak beraturan, anak dapat
                  mengembangkan kemampuannya menggambar dan pada akhirnya mampu menghasilkan tulisan dan
                  karya seni.

                  Jadi, jangan buru-buru melarang anak Anda corat-coret, tapi sediakan media yang tepat! Seperti kertas
                  kosong, papan tulis, pabila itu semua mengeluarkan anggaran bisa Anda gunakan media yang lain bisa
                  jalan gang-gang yang sudah di cor.

                  Sore hari sehabis selesai menunaikan sholat ashar baca buku sembari ngelayanin ngobrol bareng anak-
                  anak sambil nunggu waktu buka puasa.

                  Salma dari empat bersaudara kalo memanggil Ayahnya dengan sebutan Aba, Salma anak cewek satu-
                  satunya dari empat bersaudara sambil ngelendot
                  (maklum anak cewek kalo ama Abanya ngelebihi prangko lengketnya) meminta tolong dibikinin mainan.
                  "Abah ntar Salma bikinin engklek ya?"
                  Abanya menjawab " iya cantik, bentar ya Aba lagi baca buku dikit lagi".
                  "Abaaaa buruan hayu !" Merengek Salma minta segera dibikinin engklek.

                  "Ehmmm yuk naik motor keluar lihat pasar didepan ramai banget Salma mau ikut gak?" Sang Aba
                  membuyarkan perhatian permintaan anaknya dengan mengajak keluar.
                  "Ikut Ba, Zein, Kaka, hayuu ikut Aba ke pasar, tapi entar bikinin engklek ya Ba?"

                  Sang Aba menutup buku menaruhnya dirak dan mengambil kontak motor dan motor varionya berempat
                  sama anak-anaknya sambil ngabuburit sambil berfikir "engklek dibikin pake cat aja ya? biar gak gampang
                  ilang"
                  Setelah muter  pasar sekitar tempat tinggal, mampir ke toko bangunan beli cat item dan kuning.







                  .
                                                       44
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51