Page 47 - majalah_edukasi_9
P. 47

Bada sholat tarawih dirumah bareng keluarga selesai do'a dan niat puasa ramadhan, Salma
                langsung menagih.
                "Bah hayuu bikinin engklek!".
                "Ya Allah Iya nak, bentar yaaah?" Maklum anak cewek, sambil mengambil cat dan bikin pola, Aba tanya
                Salma.
                "Nak bikin engkleknya di mana?."
                "Di gang aja Ba"
                "Oh iya udah hayuu?"

                Berhubung biasanya anak-anak perum kalo main engklek di gang-gang jalan, Langsung bikin pola berikut
                dikasih angka menggunakan pecahan batu bata, setelah jadi pola. Lanjut di cat, Salma dan Kakanya pun
                menyimak, Kakaknya penasaran. Sang Aba pun bertanya sama kaka
                "Kakak mau bantuin?"
                "Iya Ba."
                "Iya udah nih, kakak yang kasih warna pake kuas, Salma mau bantuin juga?"
                Salma pun langsung mendekat dengan begitu senangnya seraya berkata
                "Iya Ba, ih horeee aku mau mewarnai pake cat".

                Separuh perjalanan bikin engklek, anak-anak pada ngumpul semakin ramai menyaksikan, beberapa
                anakpun pesan digambarin spongebob, patrick, Doraemon . Saya berfikir hemm cat habis cuman ngepas
                buat engklek itu juga hanya dua warna. Tetangga ada yang keluar rumah dan nawarin cat bekas.
                Alhamdulillah ahirnya bisa melanjutkan reques anak-anak gang. Dan dibantu Bapak-bapak dan anak-anak
                sekitar gang dan bisa membuat berbagai jenis gambar kartun reques anak-anak dengan karakter serta
                caption yang berbeda.

                Pernah aku baca dalam buku "gembira bermain corat-coret" bahwa kegiatan bermain corat-coret anak
                akan mengarahkannya supaya lebih menstimulasi otak anak. Apalagi tembok bisa dibersihkan dari
                coretan, tapi kalo hati anak yang sedih karena dimarahi akibat mengotori tembok akan sulit diobati.

                Sayangnya saat ini kebanyakan orang tua lebih suka anaknya kecil-kecil sudah pandai membaca kata,
                yang lebih di titik beratkan pada topik baca tok, padahal hal tersebut merupakan spesialisasi otak kiri.
                Otak kanan yang spesialisasinya gambar terabaikan walhasil otak kiri anak menjadi dominan otak
                kanannya. Anak yang otak kirinya dominan lebih mudah stres belajar dibanding anak yang otak kirinya
                dan kanannya seimbang.










                                                   45
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52