Page 40 - majalah_edukasi_7
P. 40

Cerpen                                           membangunkan Bobi dan Tania, tak lama
                                                                mereka berdua terbangun lalu terkejut,
                                                                “Kita ada dimana?!”
                       Petualangan Rumah Tua                           “Jangan-jangan kita ada didalam

                         Oleh Nanda Selvitasari                 rumah tua itu!”

                       Tiga orang anak yang sedang                     “Tania! Kita gak main-main sama
               berlari tiba-tiba berhenti tepat didepan         rumah besar ini ya!”
               rumah besar yang terlihat berdebu dan                   “Main-main aja yuk, kita eksplor
               kusam. Bella menoleh kearah rumah itu            semua ruangan di dalam rumah ini,”
               lalu merasakan sesuatu yang aneh,                Jawab Tania sambil tersenyum senang
                       “Bob, lihat deh! rumahnya serem          melihat sekeliling rumah tua ini.
               kayak di film pengabdi setan,” kata Bella               “Gak! Aku bakal menolak keras
               kepada Bobi yang sedang mengusap                 permintaan aneh kamu itu.” Bobi tetap
               keringatnya. Bobi menoleh lalu                   pada pendiriannya untuk tidak berbuat
               mengernyitkan dahinya.                           macam-macam didalamnya.

                       “Hush! gak boleh gitu, dah yuk kita             “Gak bakal seru kalau gak nyari
               lari lagi.” Bobi mengajak Bella dan Tania        sesuatu yang aneh disini,” Katanya lalu
               untuk pergi dari halaman rumah itu. Tetapi       berdiri sambil berjalan menuju benda yang
               Tania malah menghalangnya, “Gimana               tertutup kain putih, benda itu menempel di
               kalau kita masuk aja?”                           dinding.
                       Bobi menoleh kearah Tania lalu                  Tania membuka kain putih itu lalu
               menatapnya kesal, “Kamu itu gimana sih?          terlihat cermin besar, dan tak lama muncul
               Kita tuh main untuk senang-senang,               seorang wanita paruh baya dari salah satu
               bukan main-main sama rumah serem itu.”           ruangan. Wanita itu tersenyum kepada
               Mendengar perkataan Bobi, Tania agak             Bobi dan Bella yang masih duduk didekat
               kesal.                                           meja berukuran kecil. Bella sudah mulai

                       “Gak ada salahnya kan, kita nyari        ketakutan melihat wanita paruh baya itu,
               pengalaman baru? sudah hampir empat              “Kamu sudah memulai permainan kami,
               belas tahun kita dari bayi selalu bareng,        anak manis.” Wanita itu berjalan menuju
               masa takut sama rumah kayak gitu                 Tania yang masih bercermin.
               doang.”                                                 “Hai! Anak manis.” Sapanya sambil

                       “Haduhh kok kalian berdua malah          menepuk bahu Tania dengan keras.
               debat sih, persahabatan kita bisa hancur                “Apaan sih?! Kamu mau kita keluar
               karena rumah itu doang!” Bella melerai           dari rumah ini hah?!” Tania menoleh lalu
               perdebatan antara Tania dan Bobi. Tak            melihat wanita paruh baya sedang
               lama ada sesuatu yang menarik mereka             tersenyum manis kepadanya.
               bertiga kedalam rumah itu. Mereka bertiga
               jatuh pingsan, Bella membuka mata                       “Ah maaf, saya kira teman saya.”
               sipitnya itu. Ia menyisiri pandangannya          Sambungnya sambil menunduk ketakutan.
               didalam ruangan besar dengan aksesoris                  “Tidak apa-apa anak manis.”
               serba putih.
                                                                Wanita itu mengusap lembut rambut
                       Bella menggelengkan kepalanya,           Tania. Ia membalas senyuman manis
               ia tak percaya kalau saat ini ia dan             wanita itu sambil merasa senang karena
               sahabatnya sedang didalam rumah seram            disambut baik dirumahnya.
               yang tadi ia temui. Bella segera


               40 | M a j a l a h   E d u k a s i   E d i s i   7   –   M a r e t   2 0 2 0
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45