Page 13 - majalah_edukasi_8
P. 13
Covid-19
Karya Malya Melanie
Kau tak terlihat
Tapi kau dapat dirasakan
Kau tak berwujud
Tapi kau mematikan
Kau membunuh saudaraku
Beribu-ribu saudaraku kau renggut
Kami banyak salah
Namun, kami hanya lah manusia biasa
Mulut kami kotor
Bahkan tangan kami pun kotor
Kau menyelamatkan kami dari berbagai polusi
Tapi kau begitu menakutkan
Kau menyelamatkan bumi
Tapi kau mematikan kami
Bukan salahmu
Tapi salah kami
Cikarang, 5 April 2020
Hai nama saya Mayla Melanie Putri , biasa dipanggil May atau Memey. Saya lahir di kota patriot yaitu kota
Bekasi. Saya adalah anak ke tiga dari 3 bersaudara. Saat ini saya sedang duduk di sekolah menengah
kejuruan negri. Saya mengambil jurusan tkj. Saat smk saya sangat banyak mendapat pengalaman yang
sangat luar biasa. Salah satunya saat saya masuk dalam Ekstrakurikuler literasi atau terkenalnya disekolah
sebagai forum literasi sacitra. Sacitra itu singkatan nama smk , yaitu satu cikarang utara , dimana saya
mempelajari banyak hal mulai dari menulis puisi , menulis novel , menulis cerpen , membaca puisi ,menulis
dengan kosakata yang benar bahkan ucapan yang sopan dan baku pun saya di ajarkan. Sebelum saya
mengenal apa itu literasi membaca dan menulis bukanlah hobby saya , namun setelah saya mengikuti
menulis dan membaca merupakan rutinitas yang harus saya lakukan bahkan menjadi hobby. Hal yang
teramat penting yang saya dapatkan ketika saya diajarkan untuk tampil didepan banyak orang atau public
speaking. Dimana saya yang sebelumya amat sangat pemalu bahkan tidak pernah tampil didepan umum.
Namun setelah saya banyak mempelajari hal sekarang saya dapat tampil dengan percaya diri. Lomba per
lomba telah saya ikuti bahkan baik buruk , jelek dan baiknya saya sudah rasakan . Belajar terus menerus
bukanlah hal yang membosankan , belajar dari kesalahan merupakan hal yang sangat amat penting. Agar
kita tahu dimana letak kesalahan kita yang harus kita perbaiki agar tidak terulang lagi. Namun, disisi lain
juga kita harus mempunyai pendirian yaitu “kita kedepannya bagimana?” bukan “bagaimana kedepannya
saja”. Satu kalimat penuh penyesalan kedepannya. Kunci kesuksesan adalah Mengetahui Apa yang
Diinginkan dalam Hidup, Belajar dari Kegagalan yang Terjadi, Memiliki Pikiran yang Positif yaitu bahwa
saya bisa , Selalu Berupaya Memperbaiki Diri. Dari pengalaman ini saya dapat memunculkan beberapa
karya , salah satunya puisi. Itupun karena pembina saya sangat amat hebat dalam membimbing ,
menuntun dan menggiring agar lebih optimis dan hebat dalam berkarya. Salam literasi
12