Page 28 - majalah_edukasi_5
P. 28
Tidak ado Rotan Akar
pun Jadi, Tidak Ado
Kayu Janjang
Dikapiang”
1.Dimana Bumi Dipijak Disitu Langik Dijunjuang pepatah ini sudah popular di
Indonesia yang maknanya adalah dimanapun kita berada harus dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan kita, makanya Orang Minang pandai
bergaul dan mudah menyesuaikan diri.
2.Baraja ka Nan manang Mancontoh ka Nan Sudah makna dari pituah yang
satu ini adalah bahwa belajar kepada orang yang sukses dan mengambil
hikmah dari kegagalan yang telah terjadi. Orang Minang adalah manusia yang
tangguh dalam kehidupan meskipun mereka gagal mereka akan tetap
menjadikan itu suatu pembelajaran untuk bangkit lagi agar menjadi lebih baik.
3.Tidak ado Rotan Akar pun Jadi, Tidak Ado Kayu Janjang Dikapiang,
Maknanya adalah Orang Minang mampu mengatasi segala kekurangan atau
kesulitan yang mereka alami, meskipun itu sulit namun mereka mampu
mengatasinya.
4.Takuruang Nak di Lua, Taimpik Nak di Ateh, Menurut sebagian orang pepatah
ini bermakna orang yang licik namun itu anggapan yang salah karena makna
sesungguhnya adalah ini merupakan kalimat motivasi bahwa kita tidak boleh
kalah dan harus selalu menjadi pemenang. Orang Minang itu selalu berusaha
menjadi yang terbaik
5..Katiko ado ditahan lah tak ado baru dimakan. Prinsip keuangan dari orang
Minang adalah “Saat ado ditahan dan kalau sudah tidak ada baru dimakan”
pepatah ini terdengar pelit namun bagi orang Minang maknanya bahwa kita
harus berhemat dan memikirkan masa depan, “ Hemat pangkal Kaya” Sehingga
dapat kita lihat bahwa banyak orang Minang Kaya-kaya, minimal kaya hati
kayak saya, hehehe