Page 24 - majalah_edukasi_5
P. 24

Mengubah Matimatian

                                                           menjadi Mainmatika






                                          Oleh : Tedy Mulyana


                             Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang
               “paling tidak disukai” oleh sebagian besar siswa di Indonesia. Salah
               satu standar yang dipergunakan adalah nilai rata-rata ujian nasional
               yang rendah dan hasil PISA yang menyatakan bahwa kemampuan
               berhitung siswa di Indonesia berada pada peringkat bawah dari
               beberapa negara yang diteliti.
                             Standar lain yang dipergunakan adalah angket yang
               disebar oleh penulis kepada siswa di SMP Negeri 1 Cibarusah tahun
               2015 di luar kelas yang penulis ampu, bahwa 80% siswa tidak
               menyukai     Matematika.     Beberapa     alasan    yang    menyebabkan
               ketidaksukaannya adalah : 1. Materi yang sulit untuk dicerna,            2.
               Penjelasan guru yang membingungkan, 3. Sikap guru yang tidak bisa
               diajak kompromi, dan 4. Soal ulangan lebih sulit atau berbeda dengan
               soal latihan
                             Materi yang sulit dicerna adalah ciri khas Matematika,
               artinya bukan Matematika namanya jika materinya tidak sulit untuk
               dicerna. Namun demikian bukan berarti          semua materi matematika
               sulit, penjumlahan bilangan bulat adalah salah satu materi yang
               disukai oleh peserta didik karena materinya memang mudah. Buktinya
               adalah tidak sedikit peserta didik yang mendapatkan nilai sempurna
               pada materi tersebut. Jika dibandingkan dengan materi sistem
               persamaan linier dua variabel, differensial integral, logaritma, atau
               persamaan trigonometri memang materi tersebut seperti bumi dan
               langit bila dibandingkan dengan materi penjumlahan bilangan bulat.
               Pada materi pembelajaran tersebut seorang pendidik harus bekerja
               keras agar peserta didik bisa melewati nilai KKM yang telah ditentukan.
               Lima puluh persen peserta didik melewati nilai KKM saja bisa dicatat
               sebagai sebuah prestasi yang membanggakan. Penjelasan guru yang
               membingungkan kadang memicu perdebatan dan bahan candaan
               kami sesama guru. Kasus yang biasanya terjadi adalah kesalahan
               konsep dalam membelajarkan materi Matematika. Salah satu contoh
               yang saya ambil adalah konsep alas dan tinggi pada bidang datar segi
               tiga. Pada saat peserta didik belajar di sekolah dasar, gurunya
               menyatakan bahwa konsep alas pada segi tiga posisinya horizontal dan
               tinggi segitiga posisinya vertikal.
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29