Page 16 - majalah_edukasi_5
P. 16

Cerpen




                                           SANTRI IMPIAN




                                           Karya Bunda Suherti





                                                      Amajida Hafidh namanya, keponakanku,
                                                     terlahir sebagai anak pertama dari tiga
                                                     bersaudara. Dua tahun lalu ibu
                                                     tercintanya telah meninggalkan mereka
                                                     bertiga. Ibunya telah berpulang ke
                                                     Rahmatullah karena sakit yang di derita.
                                                     Ibunya adalah isteri dari adikku. Menjadi
                                                     santri adalah impiannya. Semenjak duduk
                                                     di kelas 6 SD Amajida selalu bilang ingin
                                                     masuk pesantren. Aku sangat mendukung
                                                     niatnya, tetapi tentu saja aku harus
                                                     mempertimbangkan berbagai hal,
                                                     terutama biaya dan lokasi pesantren.
                                                     Kupilih pesantren yang tidak terlalu jauh
         . Kutatap wajah polos itu lalu kupeluk      dari tempat tinggalnya di daerah Setu.
         sambil berusaha untuk tidak menangis di     Tentunya agar ibunya mudah menjenguk
         hadapan anak yang luar biasa itu. Walau     dengan kondisi sakit. Maka aku masukan
         tak ayal menetes juga air mataku. Rasa      ke sekolah pesantren di salah satu
         bangga dan haru atas pendiriannya.          sekolah binaanku.
         Dalam hati aku berdo'a semoga Allah         Mulai masuk di kelas 7 pada semester
         mudahkan dan kabulkan keinginan.            kedua Amajida bilang padaku, ingin
         Menjelang pelaksanaan Ujian Sekolah,        pindah pesantren di Gontor. Awalnya aku
         tiba- tiba kepala sekolah SMP Pesantren     terkejut, tetapi aku bilang padanya. Ya
         menelponku. Ustad Rhomi Nazilman            nanti klo hafid ( nama panggilannya)
         berbicara padaku, katanya akan membatu      udah lulus SMP dengan nilai yang bagus,
         Amajida untuk masuk ke pesantren di         Insyaallah nanti diterima di Gontor.
         Gontor.                                     Ketika Amajida duduk di kelas 8 ibunya
         Bahkan ustd Rhomi bilang akan               meninggal dunia. Akupun lebih banyak
         menjadikan Amajida sebagai kader            memberi perhatian padanya dan kedua
         pesantren. Semua biaya masuk ke             adiknya. Memasuki semester 6,  sebelum
         pesantren di Gontor akan ditanggung         pelaksananaan UNBK, Amajida menagih
         oleh yayasan tempat dia sekolah             janji padaku, katanya kapan mo lihat
         sekarang. Tak terasa air mataku mengalir,   pesantren gontor.  Akhirnya pada akhir
         rasa syukur dan haru kembali memasuki       maret 2019  aku ajak Amajida untuk
         hatiku.                                     survey ke pesantren Gontor. Dia sangat
         Setelah mengikuti tes intensif Amajida      tertarik bahkan dia mengatakan tidak
         pun di terima di pesantren Gontor pusat.    apa- apa klo selama di pesantren tidak
         Bahkan mulai puasa, hari Raya Idul Fitri    ditengok yang penting masuk pesantren
         pun Amajida belum boleh pulang. Bahkan      di Gontor.
         sampai saat ini.
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21