Page 35 - majalah_edukasi_4
P. 35
ketika pertama mengikuti petandingan bola berkecil hati dengan kekurangan kita, jangan
basket antar SMP tingkat Kabupaten Bekasi. terpenjara oleh hal kecil dari kekurangan
Para peserta dari sekolah lain melihatnya tapi perbesar fokus kita pada pengembangan
sambil senyum – senyum menyiratkan kelebihan kita secara maksimal.
keyakinan kemenangan untuk sekolahnya.
Terakhir adalah cerpen yang akan
Tim Veda tak menggubris dengan
disampaikan oleh Danang si mata jeli yang
tanggapan dan bisik – bisik mereka. “Saat
hobi mengamati sesuatu secara detail.
saya mendribel bola penonton berteriak –
Sebelumnya Danang meminta maaf jika apa
teriak memberikan dukungan. Hampir
yang akan disampaikan ini ada yang kurang
sepanjang permainan mereka menyebut –
berkenan. Ternyata Dangan memilih judul
sebut nama saya, bak bintang lapangan.
Keunikan Guruku. Danang diam sambil
Tentu saja hati saya berbunga seakan
mengamati teman – temannya bergaya
melonjak gembira. Hal tersebut membakar
seperti biasanya yang membuat teman –
semangat saya untuk dapat menunjukkan
temannya penasaran. “Ayo, Nang mulai
kemampuan saya. Saya bermain dan bekerja
ceritanya!” bujuk teman – temannya.
sama dengan tim secara kompak dan saling
Akhirnya Danang memulai ceritanya.
mendukung. Bahkan saya berhasil
Pertama dia menceritakan guru Bahasa
memasukkan bola juga ke ring.
Indonesia yang pernah mengajarnya. “Bu
Alhamdulillah, saya hari itu senang sekali
Listi yang smart dengan suara yang
dan ini pengalaman pertamaku bertanding
menggelegar dan super heboh dengan
basket yang sangat mengesankan. Jadi
petirnya dan bersinar dengan bintangnya. Bu
jangan berkecil hati untuk teman – teman
Yayuk dengan suara lembutnya yang ramah
yang berpostur pendek seperti saya, kita
tak bisa marah, dan Bu Titi yang tak jauh
harus percaya diri dan dapat menunjukkan
beda dengan Bu Listi tapi tidak berpetir dan
pada dunia bahwa tubuh kecil bisa
berbintang. Bu Titi yang punya dua
berpotensi meraih prestasi yang besar.”
karakter: Beliau sangat baik jika anak – anak
Penampilan Veda pun diberikan menurut tapi marahnya dengan nada tinggi
apresiasi bagusb oleh teman – temannya menghilangkan nyali anak – anak usil untuk
dengan tepuk tangan. Kupuji karyanya dan beraksi lagi dan rupanya diam – diam
kupertegas amanat cerpen yang disampaikan membuat catatan khusus tentang sifat dan
Veda tersebut bahwa kita harus percaya diri kebiasaan anak –anak. Bu Titi pun hampir
dengan penampilan dan anungrah tubuh hafal anak – anak yang diajarnya sehingga
yang lengkap dari Allah. Kita tak perlu selalu menegur dengan menyebutb nama
35