Page 21 - majalah_edukasi_7
P. 21
KITA UNTUK NEGERI
Karya: Siti Hadiyani Sholihat
SMPIT Al Arabi
Bukalah tirai mata
Bangunlah untuk menyaksikan bumi pertiwi
Sadarlah lihatlah kini telah berbeda
Menyiratkan pilu tak terhenti
Duri mawar yang menusuk hati
Melati yang layu karena pilu
Bau busuk yang mengalir sampai ke batin
Angin panas yang menembus jiwa
Rintihan pilu yang tersembunyi
Disambangkan dengan ikatan benalu
Membuat kolbu sunyi terusik
Merasakan pedihnya sayatan hitam
Hati mulai bergetar
Jiwa yang terombang ambing
Memancar hingga lubang pikiran
Merangkai pesan yang terpendam
Ya tuhan
Negeri yang kucintai kini telah berubah
Tertatap bintik bintik hitam
Karena kebusukan manusia dalam
Kesucian yang semakin memudar di bumi pertiwi
Betapa banyaknya insan berkepala batu
Meluapkan kesenangan tak berarti
Membuat pendritaan yang mendarah daging
Menjatuhkan air mata insan pilu
Persatuan yang terurai karena virus hitam
Kesatuan yang runtuh bagai bangunan tak bertulang
Ikatan yang melunggar karena lepasan tangan para insan
Padi kebangsaan menjadi layu
Hujan yang mewakili perasaan rakyat
Petir besar meluapkan kemarahan
Banjir mendorong bendungan lengkungan hitam
Awan hitam yang terkumpul dan bergerak untuk kebajikan
Dan kinilah sudah saatnya
Bibit bibit matahari tumbuh
Terbangun hingga rukar dan memancarkan cahaya
Membuat kedashyatan cahaya mengusir hitam
Pemuda bangsa yang permai
Yang akan melawan manusia berkepala batu
Memancarkan cahaya pikiran untuk membangkitkan mulut kemunafikan
Membungkam keegoisan orang dalam yang tersembunyi bagai udang dibalik batu
Untuk membuat persatuan dan kesatuan
Yang terbangun kokoh di bumi pertiwi
Menyiram bunga yang layu dengan kesucian
Maka terbentuklah negeri pertiwi kokoh abadi
21 | M a j a l a h E d u k a s i E d i s i 7 – M a r e t 2 0 2 0