by Jaka Palied
Bismillah
.
Ceritanya ngajar daring. Ditemani kopi hitam yang hampir kering. Kirim materi di WAG, mirip pejabat penting. Ditambah Vidio hasil nyutub yang gak bikin kepala pening.
Ngajar jarak jauh. Kirim materi dan tugas tanpa harus keluar peluh. Tugas dan materi meluncur jauh, di langit teduh, mirip seperti teluh.
Dulu, cuma santet dan teluh yang dikirim jarak jauh. Sekarang jadi guru tinggal nyuruh. Pijit gawai sambil meregangkan tubuh.
Siswa senang, guru riang. Belajar sebentar, main game bisa sampai bedug asar. Di gawai pangkatnya jendral. Di dunia nyata masih bingung mana gelombang transversal mana longitudinal. Di dunia game jago dan tak terkalahkan. Di dunia nyata masih pusing dengan perkalian. Padahal katanya sekolah sudah kelas sembilan.
Potret buram anak Jan now. Punya gawai tampilannya wow. Harga jutaan katanya untuk pendidikan. Padahal cuma sibuk main tembak-tembakan. Bilangnya bikin kelompok belajar, padahal Mabar.
Di sudut gang, di warung-warung, dan di pos kamling,tampak tekun menatap layar. Bukan belajar melainkan bermain dor Dar.
Ah, sampai kapan ini berakhir. Cuma bisa cengar cengir. Tugas guru cuma mainan. Mbah Gugel jadi andalan. Bikin materi semalaman, dibaca tidak dilirik sebagian. Soal sesulit olimpiade, terjawab siswa tak paham arti dekade. Gegara copas di layar mini. Dijawab habis oleh mas Brainly.
Jaman now. Gurunya Brainly, kitabnya Gugel.
Mending ngopi sajalah. Sudah nasib kita Umar Bakri, menikmati secangkir kopi sembari bernyanyi.
Ruang Guru (bukan bimbel onlen)
010221
hiI like your writing so much share we be in contact more approximately your article on AOL I need a specialist in this area to resolve my problem Maybe that is you Looking ahead to see you
x9cwmj
Setuju. Dari gaptek menjadi jastek