Ketika Memulai Menulis

Ketika Memulai Menulis

Oleh: Siti Ropiah

Beberapa minggu lalu, tetiba ada WA dengan nomor tak kukenal. Namun tidak menyurutkan aku tuk membukanya. Sempat kaget aku dibuatnya. Bukan tanpa sebab hal itu terjadi. Karena tak kusangka ada orang yang tertarik dengan tulisanku. Begitu tulisnya via WA yang kuterima saat itu. Namun tersebab saat itu aku sedang ada sedikit kesibukan, kusampaikan kepadanya, bahwa komunikasi akan dilanjutkan di lain waktu.

Permintaannya ingin mengetahui bagaimana memulai dalam menulis. Terus terang hal ini membuat aku kaget. Tersebab mengapa aku yang beliau hubungi. Katanya beliau senang dengan tulisanku. Waduh rasa malu, bahagia, bingung, campur jadi satu, hehehe…

Setelah beberapa hari terlewati, aku tak sibuk lagi, kemudian aku pun menghubungi beliau via WA. Kemudian komunikasi kami berlanjut sekira satu jam lamanya. Kami gunakan VN agar tangan ini tak keriting, hehehe …

Waktu satu jam, sungguh merupakan waktu yang sebentar saat membicarakan terkait ‘menulis’. Aku ungkapkan bagaimana awal aku memulai menulis, karena ini yang diinginkannya. Kujelaskan bahwa yang diperlukan dalam menulis adalah menulis apa yang ada dalam pikiran. Ide dalam pikiran segera diikat dengan tulisan, agar tidak menguap dan hilang diterpa angin.

Kendala menulis hanya akan terjadi, saat tidak mau menulis. Jadi ingin bisa menulis, hanya dapat dilakukan dengan menulis. Menulis apa saja yang ada dalam pikiran. Hilangkan perasaan bahwa tulisan kita jelek. Tidak menarik dan rasa-rasa lainnya yang akan menghalangi dalam menulis.

Kegiatan menulis memang tidak dapat dilepaskan daripada kegiatan membaca. Namun bukan berarti membaca sebanyak-banyaknya terlebih dahulu, kemudian menulis. Hal ini salah satu hal yang ditanyakan padaku saat komunikasi via VN selama satu jam berlangsung. Menurutku, tidak demikian. Memang benar membaca merupakan hal penting dilakukan dalam menulis, namun yang lebih penting, menulis, menulis, dan menulis. Tentu memperkaya ide dalam pikiran, diperlukan membaca.

Kusampaikan juga, bahwa pelatihan diperlukan agar tulisan yang dibuat semakin mantap. Sebab dalam pelatihan akan didapat ilmu-ilmu terkait penulisan. Tentu yang lebih pokok adalah latihan menulis , bila mungkin lakukan setiap hari. Mulailah menulis dari hal-hal yang ringan, sehari-hari. Menulis yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dipikirkan.

Sejatinya Memulai Menulis Itu dengan Menulis

Salam Perindu Literasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *