SABUN WANGI

*SABUN WANGI*

By : Bd

 

Pukul 7.44 aku sudah sampai halaman sekolah, memang sekarang adalah jadwal piketku .
Ku lihat sekeliling halaman dan ku rasakan sepi…
Kondisi sekolah memang sepi karena saat ini kantor dinas pendidikan Kabupaten Bekasi telah membuat keputusan seluruh siswa PAUD, SD, SMP untuk belajar jarak jauh atau belajar di rumah sampai batas waktu yang di tentukan.
Sekilas ku melihat seseorang melintas,rupanya sudah ada pak Jamal selaku petugas keamanan sekolah yang ternyata lebih dahulu datang.
Aku juga melihat pakde yang tersenyum ramah, beliau adalah aktifis yang merawat taman sekolah. Mereka adalah orang orang hebat yang ramah dan amanah.
Tiba tiba pandangan
mataku tertuju pada tumpukan selang air di sudut taman , bagian ujung selang lainnya masih terhubung pada kran air. Aku meraih pangkal selang dan bicara dalam hati : Aku akan memandikan mahluk indah di taman ini agar segar daun batang dan akarnya.
Aku merasa bunga bunga ini di pelihara pakde dengan penuh kesabaran. Tampak bunga bunga tertancap teratur di pot pot yang tersusun rapi dalam rak bunga sambungan pipa warna putih.
Aku melangkah dan memutar kran yang tak jauh dari posisiku berdiri, tampak keluar air bening dari lubang selangnya. Ternyata airnya terlalu deras hingga menciprat ke bajuku, maka ku putar kran tuk mengecilkan airnya. Saat aku mulai menyiram ,ada desakan halus dalam diriku untuk berkata kata dengan bunga bunga di depanku. setengah takut di perhatikan orang lain dan aku sendiri merasakan aneh pada apa yang aku lakukan aku berkata pelan :”wahai hamba Allah aku memberi salam padamu : Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh. Selamat pagi….aku bersyukur kepada Allah berada di sini dan memandikanmu dengan air yang sejuk .
Tidak cuma itu, aku akan menyabuni kalian dengan doa….
Ya Allah ya Robb ku terimalah ibadah suci mahluk cantik ini, di sini aku menyaksikan betapa ciptaanMu ini telah beribadah dengan ikhlas kepadaMu .
Bunga bunga ini telah menjadi penghias yang indah di sekolah kami.
Ya Allah , ya Robb aku merasa mendapat pelajaran dari ikhlasnya bunga ini beribadah kepadaMu.
Tampak warna bunganya biru cerah, daunnya hijau lembut dan akar serta batangnya berpeluk erat seolah saling menguatkan dalam bertahan hidup.
Setelah merasa cukup, aku melangkah kembali dan mataku tertuju pada kran air yang tertata apik di muka tiap kelas, namun aku merasa ada sesuatu yang masih kurang, tapi apa? Oh ya…. Belum ada sabun pencuci tangannya .
Belajar dari ikhlasnya ibadah para bunga aku membayangkan bagaimana jika aku mengumpulkan sisa minyak goreng (jelantah) dari kantin sekolah, pastinya itu akan menjadi limbah dan berbahaya bagi lingkungan jika di buang sembarangan. Kemudian aku akan membeli soda api di toko kimia, mencari pewarna makanan, dan membeli pengharum dengan aroma bunga atau aroma terapi, tidak boleh tertinggal adalah sebotol kecil air mineral. Perlu pula di siapkan cetakkan dengan motiv mawar atau bintang pokoknya cetakkan yang bentuknya menarik.
Yap….Aku memang berwacana untuk membuat sabun cantik dan wangi yang bisa di gunakan untuk mencuci bersih tangan murid murid kesayanganku. Aku berharap mereka akan lebih sehat jika mencuci tangan dengan sabun yang cantik dan harum.
Selanjutnya aku akan mencari informasi untuk menghitung takaran bahan bahan pembuatan sabun cantik wangi agar bisa memenuhi standart keamanan dalam pemakaian.
Tekadku sekarang adalah memantap kan rencana dan segera mewujud
kan……

#Tantangan 14 hari KGPBR
Bks, 23 – 03 – 20

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *