SYUKURI NIKMAT DARING ONLINE
Oleh:Deviyah
Sungguh sedih hati ini sebenarnya, setelah mendapatkan pengumuman 14 hari belajar di rumah. Ya harus bagaimana lagi mungkin ini memang jalan yang terbaik untuk menghindari penyebaran virus Corona.
Akupun sebagai wali kelas tentunya mempunyai tanggungjawab yang besar. Aku pantau terus grup kelas dan memberikan materi-materi yang sudah diberikan oleh guru-guru mapel. Akupun tak lupa berinteraksi kepada orang tua mereka lewat WA dengan tujuan ortu turut pula mengawasi putra-putrinya dalam belajar di rumah.
Sudah 4 hari berlalu, biasanya para guru mengajar dengan bertatap muka langsung oleh para murid. Ada rasa rindu yang terselip. Semoga ini semua cepat berlalu dan semua kembali seperti sedia kala.
Bila matahari mulai pulng menjemput malam. Haripun mulai meredup mewakili kejenuhan hati yang tak biasa. Disatu sisi aku bersyukur lebih memantau kegiatan keseharian putraku. Disisi lain aku juga ada rasa sedih memikirkan anak-anak yang kekurangan yang tidak memiliki Handpone,bagaimana jika keluruyuran gk jelas. Berdoa saja semua anak-anak muridku dalam lindungan Allah swt. Sejenak hati ini berkata.
Akupun mencoba keluar rumah, karena di dalam rumah ada rasa suntuk juga yang mendera. Aku lihat sekeliling perkarangan rumah tampak rumput-rumput sudah tinggi. Aku bergegas mengambil sebuah cangkul dengan ditemani putraku yang sedang asyik bermain mobil-mobilan. Tenagaku memang tak sekuat pria karena aku seorang wanita. Namun,aku nyakin aku pasti bisa mencangkul membersihkan rumput-rumput. Setelah semua terlihat bersih aku mencoba menanam beberapa tanaman yang bermanfaat yaitu seperti jambu kelutuk,cabai,nanas,bunga dan pandan. Semoga semua tanaman yang aku tanam tumbuh dengan subur. Dengan aku bercocok tanam disela-sela daring online ternyata membuat badanku terasa enak,anggap saja ini olahraga. Kata pepatah menyelam sambil minum air😊
- #kuminitasgurupenulisbekasiraya
#Tantangan14HariKGPBR