Durian, Mangga atau Alpukat
Oleh: Siti Ropiah
Senin malam 9 Oktober 2023 tetiba aku ingin ke RDBC (Rumah Durian Bower Cikarang) yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumahku. Tempat pertama kukenal tuk berburu buah berduri, yang merupakan buah pavoritku. Sebab sudah lama aku tak mencicipi buah beraroma menusuk hidung (sebagian orang bahkan tak tahan dengan aroma khasnya). Yap, hampir sekira dua bulan aku tak menikmati buah yang berasal dari Bangkok itu.
Ba’da magrib, setelah aku berbuka puasa, segera aku dan jagoanku bergegas ke sana, karena juga sudah ada kesepakatan dengan si Mase di RDBC tersebut. Sekira 20 menit kami pun sampai di tempat tujuan. Alhamdulillah, tidak ada pengunjung lain selain aku dan jagoanku. Jadi aku tidak harus antre. Sebab biasanya cukup panjang antrean yang terjadi. Itu pun aku tak lantas dilayani, karena si Mase sedang mengepak pesanan dari para pelanggannya (online).
Kami pun diminta menunggu dengan menempati tempat duduk di ruang yang refresentatif, antik dan nyaman. Sekira 10 menit, si Mase menawarkan padaku untuk makan di tempat atau dibawa pulang. Aku katakan, kami makan di tempat. Segera diberikan pilihan buah yang akan dihidangkan. Loh ternyata yang kupilih bukan buah berduri, tetapi buah berkulit hijau. Yah sudah aku pun memilih buah tersebut. Kemudian dikupaslah buah tersebut. Semenit kemudian,tara… tersedialah buah yang telah dikupas di meja tempat kami duduk.
Kami pun menyantap hidangan tersebut dengan penuh semangat. Tapi ada tanya dalam hatiku. Tadi waktu pesan katanya ada alpukat, kok ini gak ada. Owalah…ternyata bukan alpukat, tapi mangga alpukat.
RDBC, Rumah Durian Bower Cikarang, tapi kok yang dijual mangga alpukat, karena duriannya ludes des terjual. Begitu kata si Mase. Yah sudah aku pun membawa pulang mangga alpukat tersebut dua dus buat orang rumah. Sebab rasanya emang maknyus sih sebanding juga dengan harganya yang cukup tinggi.
Sejatinya Mencoba Buah yang Bukan Pavorit Terkadang Diperlukan Juga, hehehe…
Salam Perindu Literasi