ANGKA ISTIMEWA YANG MENJADIKAN MOMEN ISTIMEWA
Penulis : Lili Priyani
Pernahkah Anda merasa begitu spesial dan berbeda dari lainnya? Hal-hal yang menurut orang lain, seakan-akan tak mungkin dilakukan, tapi bagi Anda hal itu justru dengan mudah bisa Anda lakukan. Saya hendak memaparkan sebuah kejadian sekadar berbagi peristiwa berkesan yang menurut saya begitu istimewa.
Tanggal 17 Juni 2022 lalu, saya diundang untuk menghadiri kegiatan Penguatan Jejaring Layanan PPA Kabupaten Bekasi dalam rangka pencegahan dan penanganan kasus kekerasan pada perempuan dan anak di Kabupaten Bekasi. Acara digelar di Gedung Wibawa Mukti, yang beralamat di Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bekasi di Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat, Deltamas.
Pukul 08.30 WIB acara dibuka. Dihadiri oleh para pejabat di lingkungan pemerintah daerah, para kepala dinas, para camat, Kepala DP3KB Provinsi Jawa Barat, Tim Sekoper Cinta, kepala sekolah, dan perwakilan pelajar yang tergabung dalam Forum Anak Kabupaten Bekasi, serta tamu undangan.
Menurut Ani Gustini, Kepala DP3A Kabupaten Bekasi, sejak dibentuknya Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA), masyarakat tergerak untuk berani melaporkan kasus yang dialaminya sendiri ataupun dialami orang lain. Melalui nomor telepon cepat (hotline) yang sudah disebar, masyarakat bisa langsung mengadukan atau melaporkan.
“DP3A juga bekerja sama dengan Dinas Sosial dan instansi lainnya yang ada di lingkungan pemerintah daerah dalam menangani dan memberikan layanan terapi korban trauma dan saat ini sudah memiliki jejaring kerja dengan membentuk satgas di tiap kecamatan dan desa. Ini merupakan langkah preventif,” papar Ani Gustini.
Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan hadir dan membuka secara resmi acara ini. Dani Ramdan mengajak masyarakat, khususnya kader PKK dan Darma Wanita untuk mengampanyekan pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan melalui pengkampanyean Jabar Cekas (Jawa Barat Berani Cegah Kekekerasan).
Tercatat berdasarkan data DP3A Kabupaten Bekasi pada tahun 2021, jumlah kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Bekasi sebanyak 68 kasus dan 42 kasus kekerasan terhadap perempuan. Sementara pada tahun 2022, sampai bulan Mei, tercatat ada 44 kasus kekerasan anak dan 53 kasus kekerasan terhadap perempuan.
Agar dapat meminimalisir kenaikan angka kekerasan terhadap anak dan perempuan secara signifikan, Pj. Bupati Bekasi menggelontorkan ide program ‘Jalan Sehat Keluarga’.
“Jalan Sehat Keluarga ini akan diikuti oleh ayah, ibu, dan anak. Minimal sebulan sekali jalan bareng bersama anggota keluarga. Diharapkan program ini dapat membangun keharmonisan keluarga”, urai Dani Ramdan.
Sebagai seorang perempuan, tentu saja saya sangat tertarik terhadap acara ini. Tidak saja materi acara yang menarik bagi saya, ada hal lain yang begitu berkesan.
Saya menjadi satu-satunya undangan yang berkesempatan berswafoto dengan Penjabat Bupati. Siapa yang tidak ingin berfoto bersama pejabat daerah, terlebih bersama seorang Pemimpin tertinggi di daerah. Bahkan dari obrolan dengan seorang rekan, saya simpulkan bahwa wajar saja bila kegembiraan yang saya rasakan begitu membuncah.
“Teman-teman saya sangat ingin lho foto bersama Bupati. Bupati yang sekarang cerdas, gayanya menarik, dan komunikatif”, ungkap seorang rekan kepadaku.
Ungkapan tersebut disampaikan setelah melihat langsung foto profil WhatsApp. Hari itu memang saya langsung memajang foto yang tertampak saya dan Penjabat Bupati, usai saya berselfi ria bersama Bupati.
“Ibu termasuk orang yang beruntung”, lanjutnya.
Dalam hati saya membenarkan ungkapan rekan tersebut. Ya, saya termasuk orang beruntung. Bagaimana tidak beruntung, dari sekian banyak peserta yang mengikuti kegiatan, saya dengan berani mencegat Penjabat Bupati, sesaat sebelum Beliau berpamitan akan meninggalkan tempat acara.
Sebegitu nekadnya saya, dengan penuh rasa percaya diri, saya menerobos blokade pengamanan Bupati, lalu berjalan beriringan dengan Dani Ramdan. Apa yang menyebabkan saya begitu berani? Jawabannya adalah: dengan buku memungkinkan semuanya terjadi dengan mulus.
Sambil berjalan keluar Gedung Wibawa Mukti, saya berkelakar sembari memperkenalkan diri. Seingat saya, beberapa kalimat meluncur deras dari alat ucap saya. Saya perkenalkan diri, “Bapak, saya Lili Priyani, Guru di SMAN 2 Cikarang Utara. Saya seorang penggiat literasi dan seorang penulis. Melalui aktivitas literasi, saya menorehkan karya: SATU BULAN SATU BUKU. Saya ingin menghadiahkan buku karya saya kepada Bapak karena sepengetahuan saya bahwa Bapak seorang literat yang senang membaca buku.”
Selanjutnya saya memanfaatkan kesempatan baik ini dengan memberikan tiga buku karya saya. Buku yang berjudul ‘Menjaras Atma dalam Selingkup Cinta’, Sehimpun Cerita Pendek dan buku ‘Senandika dalam Seuntai Kenangan’, Sehimpun Puisi, dan buku ‘Meneroka Literasi dari Multidimensi’, puisi bergenre nonfiksi yang berisi artikel popular dan esai.
Jelas, sebagai seorang pejabat daerah yang saya tahu memiliki ketertarikan di bidang literasi, Beliau dengan tangan terbuka menerima buku yang saya hadiahkan. Selanjutnya, saya meminta kesediaan Beliau untuk selfi. Berswafoto bersama Bupati, jelas menimbulkan kebanggaan bagi saya. Saya bukan siapa-siapa. Tetapi dengan menasbihkan diri menjadi penulis dan melahirkan buku, saya serasa menjadi warga masyarakat yang spesial. Lebai tidak ya aksi saya? Seperti itulah faktanya. Saya begitu antusias dan sekaligus membuncah bahagia.
Hari ini kebahagiaan saya kembali meluber. Per hari ini, tanggal 23 Juni 2022, Alhamdulillah, saya mencapai hari ke-888. Angka cantik. Triple delapan. Delapan ratus delapan hari, jejak kreatif sudah tertoreh. Pencapaian ini patut saya syukuri. Tak henti hati ini merapal dedoa, puji dan syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang atas bimbingan, kemudahan, dan limpahan kasih saying-Nya memampukan saya berada di tahap ini. Semoga karya-karya ini bisa menjadi pengenang jika suatu saat jiwa terpisah dari raga. Buku-buku ini akan senantiasa hadir sebagai rekam jejak sejarah dan pengingat masa. Seperti jargon yang selalu hadir dalam setiap buku yang saya lahirkan: “Menulislah, maka berjuta suara akan mengalun abadi.”
(Cikarang Utara, 23 Juni 2022)
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?