REFLEKSI IDUL QURBAN
Karya : Mohammad Yusuf Suyuthi
Ketika mimpi itu diyakini
sebagai wahyu
Maka bergegaslah Ibrahim
pergi menuju persembahan suci
Bahwa anak sematang wayangnya
telah tumbuh cerdas dan mempesona
Tanpa ragu ia meyakinkan Ibrahim
agar besar hati berkorban untuk Ilahi
Ketika keduanya sudah sampai
pada keimanan dan keikhlasan yang tinggi
Datanglah qudrat Ilahi
menggantikan posisinya dengan domba putih
Bergemalah suara takbir dan tahmid
di alam malakut
mengiringi tetesan darah yang mengalir
dengan aroma yaqut
Menorehkan sejarah
Sebagai syari’at
Bagi umat Muhammad
Sungguh mulia
Bila perjuangan itu merefleksi
dalam setiap sanubari
membangkitkan semangat pengorbanan
dari harta titipan Tuhan
Yang akan menjemput sebagai kendaraan
Yang tak ‘kan lelah sepanjang perjalanan
Dan sungguh merugi
Bila hati terjerat oleh cinta harta
hingga memoles kekikiran yang nyata
Padahal kematian akan menjemput
di pintu malaikat maut
sudah menunggu giliran kapan akan disebut
Tinggal pilih :
Mati Yahudi
Atau Nasrani
Wa’iyaadzu billaah..!!!
(Mys)