SUKSES YANG TERTUNDA Oleh R.Sania Saputra

Sukses yang tertunda
(Bagian pertama dari 3 tulisan)
By
RSS

Agak sulit mencari judul untuk tulisan ini, jika ditulis gagal atau kegagalan aura yang muncul adalah hal-hal yang negatif oleh karna itu sebisa mungkin tidak ada kata gagal atau kegagalan yang ada hanya kesuksesan meski tertunda atau belum terlaksana.

Dulu, ketika SMP ada teman saya yang mahir bermain sepakbola, posisi aslinya adalah seorang striker, tugasnya sudah pasti menjebol gawang lawan, untuk hal itu seorang striker harus berduel satu lawan satu dengan sang penjaga gawang, seorang penjaga gawang punya kuasa di area yang dijaganya, agar gawang nya tidak kebobolan sang penjaga gawang boleh melakukan apa saja terhadap striker sebatas sportifitasnya. Ketika bola yang dikuasai striker mendekati gawang, sang penjaga gawang keluar sarang dan memotong gerakan striker dengan berbagai cara, terjadi benturan keras, sang striker tergeletak dan diam beberapa saat,rupanya dada sang striker beradu dengan dengkul penjaga gawang, hingga mengakibatkan sang striker sesak napas.

Setelah kejadian itu, teman saya ganti posisi dari striker menjadi midfielder yaitu pemain tengah atau gelandang, yang tugasnya lebih ringan dari striker, hanya sebagai pendistribusi bola kepada pemain depan,striker atau sayap.

Sore ini, teman saya bertanding dalam turnamen kelompok umur, bergabung dengan club’ besar yang sering melahirkan pemain tim nasional dimasa depan. Nama club’ ini punya daya magnet yang luar biasa, setengah jam sebelum bertanding penonton sudah penuh di pinggir lapangan.
“Bapak saya nonton nih, mudah”an hasilnya positif.” Ujar teman saya tersebut.

Para pemain berbaris memasuki lapangan, dan teman saya tidak ada dibarisan itu, pada line up pemain yang disebutkan panitia pun nama teman saya itu tidak ada. Kalau saya liat di bangku cadangan, teman saya itu pakai kostum tim.
Saya tidak habis pikir.

Dua Minggu berikutnya, teman saya bercerita” ayah saya marah besar karena saya tidak masuk tim inti bahkan cadangan pun tidak, ayah sudah bercerita kepada teman”nya bahwa saya adalah pemain inti, tapi ketika kenyataan di lapangan tidak ada, ayah saya malu sama teman”nya dan ayah melarang saya bermain bola lagi”.

Sampai saat ini, saya tidak mengerti darimana harus memulai lagi.

Tamara,menjelang siang.
Sabtu,22/8/2020