IBU SIAGA MENYIKAPI QIF 19

*IBU SIAGA MENYIKAPI QIF 19*
Oleh : Deviyah

Sudah 13 hari kami mematuhi Pemerintah untuk di rumah aja dan mengajar melalu daring. Memang sungguh berat tetapi ini adalah salah satu cara untuk memutuskan mata rantai tercemarnya Covid 19 dengan tidak berkumpul. Diam di rumah bukan berarti tidak melakukan aktivitas apa-apa atau bermalas-malasan, dan apalagi lalai menjalankan sholat lima waktu. Justru di rumah kita memperkuat iman dan taqwa. Selalu berdoa agar terhindar dari wabah Qif 19 yang semakin merajalela. Stop untuk memposting sisi negatif dari Qif 19, itu hanya membuat pikiran menjadi terganganggu akibatnya sistem imun dalam tubuh menurun dan penyakit mudah saja menyerang.

Saya sebagai seorang guru sekaligus sebagai ibu rumah tangga yang dituntut untuk selalu siaga dalam situasi apa pun. Biasanya para suami menganggap para istri itu rewel atau bawel. Ketahuilah sesungguhnya bentuk perhatiannya ada dalam rewel tersebut. Hatiku sekarang ini sangat sensitif diantaranya:

1. Apabila anak atau suami sudah mulai batuk/flu saya langsung membeli obat karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Itu juga salah satu ciri dari Qif 19

2. Saya selalu mengingatkan bersih-bersih minimal mencuci tangan dan kaki jika anak dan suami dari luar rumah. Sambil mengawasi pakai sabun atau tidak.

3. Pagi hari minimal berjemur diri.

4. Selalu masak sayur. Alhamdulillah sekarang anak saya menjadi suka sayur.

5. Tidur tidak larut malam

6. Menjadwalkan anak selalu tidur siang.

Sebenarnya masih banyak lagi yang dilakukan ibu siaga dalam kerewelannya. Sesungguhnya itu semua untuk kebaikan keluarga.
Tetap pikir positif diam di rumah aja. Semoga kita semua dijauhkan dari Qif 19. Dengar kabar bulan April Qif 19 tidak ada lagi. Sehingga ibadah puasa kita lebih tenang dan lebaran bagi yang mudik bisa mudik dan kumpul bersama keluarga.

#Cikarang, 29 Maret 2020
#Tantangan14HariKGPBR
#Hari ke 11