Hikmah Dibalik Musibah

Hikmah Dibalik Musibah
Oleh : Kartini

Dengan diberlakukannya keputusan pemerintah agar seluruh siswa belajar dirumah dan guru memberikan pembelajaran secara daring, kamipun sebagai guru menyiapkan semua materi pembelajaran bagi peserta didik kami. Dan setiap hari kami memberikan materi dan tugas secara on-line melalui grup kelas. Oh ya siswaku adalah anak-anak special yang memiliki hambatan bicara dan pendengaran, untuk itu aku memberikan materi dan tugas kepada mereka berbentuk visual, kalaupun ada Vidio pembelajaran yang aku kirimkan, itupun harus ada teks bacaan yang bisa dipahami siswa.

Kegiatan pembelajaran secara daring ini sudah berlangsung dua pekan. Alhamdulillah berjalan lancar, setiap hari selain memberikan tugas dan materi kepada siswa, kamipun wajib melaporkan hasil kegiatan pembelajaran beserta RPP nya setiap hari kepada koordinator untuk direkap yang kemudian dilaporkan atau dikirim ke kepala sekolah.

Sekarang sudah menginjak pekan ketiga, dimana berdasarkan surat edaran Kadisdik Jawa Barat tanggal 27 Maret 2020, tentang penyelenggaraan pendidikan dalam rangka pencegahan penyebaran covid-19 di Provinsi Jawa Barat, maka pembelajaran jarak jauh atau belajar dirumah diperpanjang hingga 13 April 2020.

Keadaan ini memang sangat tidak kita harapkan, namun demi memutus mata rantai penyebaran covid-19 ini kita wajib melaksanakan dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab. Walaupun jujur bagi saya bekerja dirumah jauh lebih melelahkan dan berasa lebih banyak pekerjaan yang saya lakukan.

Yang biasanya setiap hari berangkat pagi dan pulang petang bahkan menjelang isya. Jarang sekali saya memasak untuk anak-anak dan suami dirumah, sering saya membelikan makanan yang sudah siap dimakan dan saya hidangkan dimeja.
Namun sekarang saya dapat menyediakan makanan untuk anak-anak dan suami setiap harinya, mulai dari sarapan pagi, makan siang hingga malam, hasil masakan sendiri yang InsyaAllah tentunya lebih terjamin kesehatannya

Kegiatan itu saya lakukan disela-sela memberikan pembelajaran daring untuk siswa sekaligus membimbing si kecil yang juga mendapat tugas dari gurunya. Belum lagi keadaan rumah yang selalu berantakan.

Begitupun suami, biasanya jika pulang kerja ia tidak langsung kerumah, ada saja kegiatannya diluar rumah sepulang kerja, hingga sampai rumah selalu larut malam. Sejak peristiwa ini, iapun selalu pulang tepat waktu, kalupun telat itu karena ia harus membelikan kebutuhan pokok untuk kami, mulai dari cemilan anaknya hingga kebutuhan dapur. Sebab ia tidak menginginkan anak dan istrinya keluar rumah demi keselamatan dan kesehatan kami. Sungguh ada kebahagiaan tersendiri bagi saya dibalik musibah ini.

Meskipun waktu dirumah menjadi terasa sangat cepat dengan banyaknya kegiatan yang kami lakukan. Namun semua ini saya nikmati dan jalani dengan ikhlas, dengan berharap dan selalu berdoa agar musibah ini cepat berlalu, dan kita dapat menyambut
bulan suci Ramadhan seperti biasanya.
Aamiin Yarobbalalamiin…

#tantanganmenulis14hariKGPBR#
#Bekasi290320#

One thought on “Hikmah Dibalik Musibah

  1. Hello, Neat post. There is a problem with your website in internet explorer, would test this… IE still is the market leader and a big component to other people will pass over your wonderful writing due to this problem.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *