Fenomena Corona dan Sistem Pendidikan di Indonesia

Fenomena CORONA dan Sistem Pendidikan di Indonesia

Oleh :Nenden Komariah ,S.Pd
SMPN 7 TAMBUN SELATAN

Baru kali ini dalam sejarah pendidikan di Indonesia mengalami perubahan yang sangat drastis dan significant .Bertahun tahun bahkan berabad – abad bangsa Indonesia mengkuti sistem pendidikan ala kolonial Belanda dimana siswa dikumpulkan dalam satu ruangan yang bernama Kelas . Dimana proses belajar mengajar masih terpusat pada seorang guru sebagai sumber penyampaian Ilmu Pengetahuan.
Perubahan sistem pendidikan diIndonesia terjadi ditengah merebaknya penyakit virus CORONA yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia.Pemerintah meminta seluruh kegiatan pembelajaran disekolah dialihkan kerumah masing – masing lewat media online, tidak didalam kelas lagi dengan alasan memutus mata rantai penularan virus CORONA atau Covid 19.Bahkan penghapusan nilai UN. Penulis ingin mengajak para pembaca untuk mengingat kembali perubahan apa saja yang terjadi dalam sejarah perkembangan sistem pendidikan di Indonesia
Pada abad ke 19 sistem pendidikan mulai mengalami sedikit perubahan dimana guru tidak lagi sebagai sumber penyampaian Ilmu Pengetahuan tapi siswa diharapkan lebih aktif mencari berbagai sumber belajar yang lebih kita kenal dengan sistem kurikulum CBSA stay CARA BELAJAR SISWA AKTIF .Rencana Program Pembelajaran atau RPP yang dikenal dengan istilah Lesson Plan cukup ditulis Tujuan Instruksional Umum dan Instruksional Khusus materi yang akan diajar- kan retail Pemerintah Pusat sebagai pemegang keputusan sistem pembelajaran dan kelulusan peserta didik yang dikenal dengan istilah UAN.Sitem pembelajaran masih Teacher Centre.
Pada abad ke 20 mulai ada perubahan kembali sistem pendidikan yang kita kenal dengan istilah kurikulum KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dimana siswa aktif mencari sumber bekajar. RPP sebagai administrasi guru mulai rumit karena terlalu padat isinya untuk 2 semester sekaligus tidak pertatap muka.Penilaian Rapor mulai dimasukan aspek sikap sosial dan spritua dan Kegiatan Ekstra Kurikuler Kekuasaan pengelolaan sistem pendidikan tidak pada pemerintah pusat lagi tapi langsung pada tingkat satuan pendidikan didaerahnya masing – masing dengan mengadopsi budaya lokal dan lebih menitik beratkan pada Student Centre dengan bekerja sama dengan siswa lainnya dalam kelompok.
Tapi sistem kelulusan peserta didik masih pemerintah pusat yang menentukan dengan isitilah UN .
Diabad ke 21lebih ekstrim lagi perubahannya seiring perkembangan Teknologi Informatika atau yang lebih kerennya terkenal denan istilah IT. Baik guru maupun peserta didik wajib menguasainya baik Laptop, gawai atau HP menjadi sumber belajar.
Semua informasi dengan cepat bisa kita dapatkan lewat teknologi IT tadi.RPP juga dibuat 2 semester sekaligus dalam 1 tahun ajaran .Sehinnga menyita waktu dan konsentrasi guru dalam dalam proses kegiatan belajar mengajar. Kurikulumpun berubah lagi menjadi kurikulum 2013.
Perubahan tersebut dalam KBM atau Kegiatan Belajar Mengajar , Nilai kelulusan dan buku Rapor .Sistem pembelajaran masih Student Centre baik kelompok maupun individual dengan aspek penilaian Pengetahuan, Keterampilah,Sikap Sosial dan Spiritual dan Ekstra Kurikuler.
Sebelum adanya pergantian menteri pendidikan dan kebudayaan sudah terdengar kabar atau wacana bahwa sistem kelulusan peserta didik tidak lagi dutentukan oleh UN atau Ujian Nasional karena banyak masyarakat dan tokoh tokoh masyarakat menganggap sistem UN lebih banyak merugikan peserta didik yang sudah bersusah payah belajar selama 3 tahun lamanya hanya ditentukan dalam Hitungan Jam lewat UN tadi dan finalnya terjadi saat pergantian menteri pendidikan yang baru dimana sistem kelulusan peserta didik lewat UN dihapuskan diganti dengan Ujian Sekolah yang dilaksanakan oleh satuan tingkat pendidikan didaerah masing – masing. Dengan pertimbangan guru yang membuat soal lebih memahami kemampuan akademis peserta didiknya .
Peristiwa tersebut terjadi saat bangsa Indonesia sedang mengalami wabah virus CORONA atau COVID 19
Dimana keputusan bapak Presiden Joko Widodo dan bpk mentri pendidikan Nadiem Makarim dengan diganti dengan sistem KEMERDEKAAN BELAJAR bahwa kelulusan peserta didik tidak ditentukan lagi oleh Ujian Nasional tapi nilai Ujian Sekolah dari semester 1 sampai semester 5 yang dilakukan oleh setiap guru mata pelaran disekolah masing – masing.
Perubahan RPP atau Rencana Program Pengajaranpun mengalami perubahan besar. RPPdibuat cukup ringkas, pertatap muka.Hal ini lebih effektif dan effisien bagi guru karena tidak lagi disibukkan dengan pembuatan administratif pembelajaran yang begitu banyak Montoya waktu,tenaga dan pikiran yang mengakibatkan banyak guru yang mengkopi paste RPP guru dari sekolah lain .
Bpk Presiden Jokowi dan Bpk Mendikbud Nadiem Makarim juga meminta seluruh masyarakat berdiam diri dirumah termasuk sekolah – sekolah dan kantor pemerintahan diliburkan dalam batas waktu tertentu untuk menghindari penyebaran virus tersebut.
Oleh karena itu sistem pendidikanpun mengalami perubahan dimana siswa menerima dan melaporkan tugas belajarnya melalui media sosial lewat HP ataupun Laptop. Memang kurang effektif karena tidak ada interaksi sosial antara guru dan peserta didik.
Peserta didikpun merasa terbebani dengan jumlah tugas yang banyak sari masing – masing guru mata pelajaran.
Peserta didik tidak dapat bertanya secara langsung jika mereka tidak paham dengan tugas yang diberikan, Sedangkan bagi guru kesulitan memeriksa hasil tugas siswa karena siswa merasa malas mengerjakan tugas terlalu asik dengan kegiatan lain dirumah atau asik dengan gawainya.

Bekasi, 28 Maret 2020

#Tantangan 14 hari KGPBR

Tantangan ke 6

One thought on “Fenomena Corona dan Sistem Pendidikan di Indonesia

  1. whoah this weblog is wonderful i like reading your articles.Keep up the good work! You already know, many peopleare looking round for this information, you couldhelp them greatly.Feel free to visit my webpage; ซื้อหวยออนไลน์Hey there! This post could not be written any better! Reading through this post reminds me of my old room mate!He always kept chatting about this. I will forward this page to him.Fairly certain he will have a good read. Many thanks forsharing!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *