Ada Hikmah di Balik Corona (Tantangan ke-9)
By Siti Ropiah
Membayangkan dapat menikmati indahnya Singapura dan Malaysia sudah di pelupuk mata. Demikian keinginan menikmati kuliner di negeri tetangga sudah tak tertahan. Hari-hari terasa lambat berjalan. Persiapan untuk itu pun sudah dilakukan. Bahkan beberapa gurusianer sudah menukarkan uang dengan dollar Singapura dan Ringgit Malaysia. Tiket pesawat hampir sebagian besar dipesan. Paspor sudah dibuat atau diperpanjang. Demikian pula yang terjadi pada diriku. Walau ada beberapa yang belum aku siapkan.
Grup jelajah literasi pun sudah ramai. Infokan berbagai hal terkait jelajah yang akan dilakukan. Namun tiba-tiba Corona menghancurkan impian. Mengacaukan rencana yang sudah matang dilakukan. Corona membuat CEO MediaGuru mengambil keputusan untuk membatalkan acara jelajah literasi. Tentu keputusan tersebut sudah melalui pertimbangan yang matang dan terbaik. Keputusan tersebut diterima oleh semua pihak, walau dengan menanggung beberapa risiko. Seperti tiket pesawat yang tak kembali atau hangus. Uang yang sudah ditukar, terpaksa ditukarkan kembali.
Kejadian di atas merupakan takdir yang harus diterima. Karena tidak ada yang terjadi di muka bumi ini, yang lepas dari ketentuan Allah. Karenanya menerima takdir merupakan keniscayaan, yang dapat memunculkan pikiran positif. Berpikir positif akan melahirkan rasa syukur tentang apa pun yang terjadi.
Seperti yang terjadi pada diriku. Alhamdulillah, tahun ini aku mendapat kesempatan menjadi tamu Allah. Persiapan untuk itu sudah dilakukan sejak lama. Termasuk mempersiapkan surat-surat yang diperlukan, seperti paspor. Ternyata paspor yang dimiliki seorang calon haji, harus dikumpulkan pada bulan Februari ini. Dikumpulkan di Kantor Kemenag urusan haji. Kemudian diserahkan sampai ke Kantor Kemenag pusat untuk persyaratan pembuatan visa.
Paspor yang dikumpulkan tersebut tidak boleh diambil sampai masa keberangkatan haji sekitar bulan Juli 2020. Alhamdulillah, patut disyukuri bahwa kejadian virus Corona menyebabkan aku tak jadi mengikuti kegiatan jelajah literasi. Ternyata Allah memiliki skenario lebih indah, yaitu tidak membuat aku bingung dan galau. Pasalnya bila aku jadi ikut jelajah literasi, yang berarti aku membutuhkan paspor untuk ke Singapura dan Malaysia. Sementara paspor tersebut sudah diserahkan ke Kantor Kemenag dan tak dapat diambil.
Sejatinya Skenario Allah Itu yang Terindah
Salam Perindu Literasi
#Tantangan Hari ke-9
#Tantangan14HariKGPBR