*Menemukan Hikmah Lockdown covid nineteen*
Dibalik peristiwa yang mengguncang sejagat raya planet bumi ini dengan kedatangan makhluk mikro yang tak diundang dinegara manapun dia berada. Makhluk mikro itu padahallah hanya berukuran hitungan nanometer saja namun mampu mengguncang perekonomian dan tatanan kehidupan suatu negara.
Bertolak dari itu semua sesungguhnya jikalau kita kaji sedikit untuk menemukan hikmah dibalik Lockdown ini sangatlah banyak. Sehingga tentunya membawa kebajikan bagi kita semua. Tetapi perlu diingat menghadapinya tentunya jangan hanya pasrah tanpa bertindak tetapi harus proaktif mencari segala info tentang semua hal yang menyangkut virus tersebut dan upaya pencegahan terjangkitnya.
Tak salah memang jika peristiwa bencana ini sangat menakutkan dan membuat parno sebagian besar orang sehingga muncul asumsi bahwa ini adalah *bencana terdasyat abad ini*. Oleh karena yang dijangkitinya sudah ratusan ribu orang hanya dalam waktu kurang lebih tiga bulan dengan angka kematian sudah menembus tiga ribuan penderitanya dikutip dari informasi *WartaKotaLive. com*
Diantara hikmah – hikmah tersebut adalah seakan – akan Allah ingin memperlihatkan bahwa islam itu benar – benar agama rahmatal lil’alamin (rahmat bagi semesta alam)bahwa betapa bermanfaatnya air wudhu itu setidaknya lima kali sehari, cara bersin/ menguap/batuk Rasulullah adalah cara yang terbaik, baik dari segi pergaulan maupun kesehatan, wanita yang bercadar yang diakui ahli dunia negara – negara dibagian benua Eropa adalah yang paling aman dalam penularan covid nineteen ini yang mengisyaratkan bahwa bersentuhan dengan bukan muhrim itu dilarang,ditutup nya tempat hiburan termasuk ‘tempat – tempat maksiat’ (bar, panti pijat plus plus, diskotik,dll), membersamai lagi keluarga yang selama ini hilang karena alasan saling punya kesibukan yang beragam, berhentinya orang memakan hewan mati/bangkai juga hewan dilarang, memberi kesempatan kepada kita untuk melihat bahwa mati itu nyata dan dekat dan yang tersebut itu semua adalah sesuai dengan yang diajarkan Rasululllah, dan yang tak kalah hikmah pelajaran yang terpenting dalam peristiwa ini adalah sifat sombong tidak boleh ada pada wujud manusia sehingga gara – gara pidato seorang petinggi negara yang isi pidatonya terkesan menyombongkan diri dari kekuatan apapun dan menganggap negara paling hebat dan tak terkalahkan sekarag *menjadi bungkam* hanya oleh makhluk mikro berukuran nanometer tersebut. Allah benar – benar ingin kita kembali dekat dengan_Nya dan tidak sombong dengan kelebihan yang kita miliki.
Kita manusia sebagai makhluk ciptaaan_Nya hanya bertugas beribadah kepada_Nya dan tidak melampaui batas. Seyogyanya kita harus selau yakin bahwa setiap yang terjadi di muka bumi itu adalah atas kehendak Allah dan harus kembali lagi kepada Allah sehingga lebih ariflah kita dalam melihat dan menemukan hikmah dibalik semua peristiwa.Semoga kita selalu dalam perlindungan Allah swt dimanapun kita berada. Aamiin
*Yenni Fitria*, 23032020
#Tantangan 14 HariKGPBR (ke-3)