MEMBACA COVID-19
(Rissa Churria)
Pagi ini berkalung kata kata, di tengah gejolak Covid -19 yang merebak di bumi pertiwi tercinta, seluruh saluran berita masih bertema Corona atau Covid-19. Dahsyatnya dampak yang ditimbulkan oleh mahluk kasat mata ini, dia bertubuh kecil dan mikroskopic, jalanya mengendap endap mengikuti arah angin dan pergerakan manusia. Anehnya dia mampu mengacaukan penduduk dunia.
Allah Jalla Wa Alaa sungguh luar biasa, diciptakan-Nya mahluk yang sangat renik, hadir ke dunia, sebagai i’tibar kepada hamba hambanya yang paham akan hikmah yang Allah beri dan muhasabah secara berkelanjutan dan tak henti henti, agar kita senantiasa dapat mensyukuri segala nikmat Allahyang tiada henti pula.
Angka di balik 19 bukan tak bermakna, tentu ada rahasia besar yang perlu kita kupas agar kita mau bersyukur atas segala nikmat yang Allah beri. Lebih dari itu, tak ada sesuatupun yang diciptakan Allah di muka bumi ini, tanpa manfaat, walau dia sejenis bakteri. virus, kuman dan sejenjsnya. Tinggal kita sebagai mahluk-Nya mau membaca atau tidak, seperti yang selalu difirkankan Allah, Iqro’ (bacalah). Ini bukan sekedar membaca teks yang tersurat, tapi juga kita musti membaca hal hal yang tersirat, asbab dan akibat dari segala peristiwa.
Covid -19 adalah virus yang mampu mengguncang tatanan dunia, dari masalah gangguan kesehatan yang ditimbulkan hingga kelumpuhan ekonomi akibat pergerakannya. Pernahkah kita merenung, kenapa ada angka 19 menempel pada Covid? 19 dua angka yang terdiri dari 1 dan 9. Angka 1 menurut saya tentu merujuk kepada Allah. Allah yang Esa bermakna satu atau tunggal. Wajib kita sembah dan tidak ada kekuasaan tertinggi melebihi kekuasaan-Nya. Kita dituntut untuk mengakui Allah tidak hanya pada lisan, tetapi juga mengakuinya dalam hati dan terefleksi pada pergerakan hidup kita sehari hari. Mari kembali kepada keesaan Allah, yang mungkin tanpa pernah kita sadari, kita telah terjebak kepada perbuatan syirik dan ingkar. Tidak perlu menuding si A kafir, ingkar dan lain sebagainya, terkadang kita lupa pada kekafiran kita sendiri karena sibuk mengkafirkan dan mencari kesalahan orang lain.
Lalu rahasia angka 9, setelah angka 1 yang merujuk keesaan Allah, menurut saya, angka 9 tertuju kepada Kalamullah, maha karya Allah yang selalu terjaga hingga yaumul akhir yaitu al Qur’an surat ke-9. Diam diam saya membuka Qur’an yang ada di smartpone saya, oh ternyata oh ternyata, surat ke-9 dalam al-Qur’an afalah surat At-Taubah yang berarti pengampunan. “Pengampunan” kata ini semestinya memukul kita, karena bagaimana pengampunan itu ada bila tak ada pertaubatan. Dalam hal ini Allah hendak mengetuk kesadaran kita, bahwa Allah menurunkan Covid -19 sebagai wabah yang mematikan sebagai sarana pertobatan kita kepada Allah yang telah banyak lalai dan kurang bersyukur atas segala nikmat yang diberi, sehingga Allah akan menurunkan ampunanya.
Kutipan dari Al-Quran: At-Taubah (9:1)
بَرَآءَةٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦٓ إِلَى ٱلَّذِينَ عَٰهَدتُّم مِّنَ ٱلْمُشْرِكِينَ
(Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya kepada orang-orang musyrik yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka)
Kutipan dari Al-Quran: At-Tawba (9:9)
ٱشْتَرَوْا۟ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ ثَمَنًا قَلِيلًا فَصَدُّوا۟ عَن سَبِيلِهِۦٓ ۚ إِنَّهُمْ سَآءَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Mereka memperjualbelikan ayat-ayat Allah dengan harga murah, lalu mereka menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Sungguh, betapa buruknya apa yang mereka kerjakan.
Terus terang saya menangis membaca ayat di atas, ternyata memang Allah tengah memberi peringatan kepada kita lewat Covid -19. Mungkin kita juga tahu, bagaimana ayat ayat Allah banyak dijual belikan oleh orang orang yang mengatas namakan agama, dan memusuhi orang orang yang berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan al Hadits. Mari kehadiran Covid-19, kita jadikan ajang muhasabah dan introspeksi diri, bersandar hanya kepada Allah, berlindung dari segala macam marabahaya, bala, segala macam penyakit dan fitnah zaman.
Semoga Allah segera mengangkat dan mengembalikan Covid -19 pada tempatnya.
#Lubang Buaya, 23.03.20
#Tantangan Hari ke-5
#Tantangan 14 Hari KGPBR