Sejumput Kata Hati Menulis
By : Iim Kamilah
Aku akan mulai menulis bila sudah banyak teori menulis.
Aku akan mulai menulis bila sudah bisa.
Aku akan mulai menulis bila sudah bagus tulisanku.
Jawaban untuk semua pernyataan di atas hanyalah tiga patah suku kata saja yaitu “Ha…ha…ha…”.
Kenapa?
Karena coachku bilang, “Menulis itu ibarat berenang. Nyebur aja dulu. Nanti basah juga. Bila sudah terjun, tumbuhlah motivasi memenuhi kebutuhan ilmu mendalami lebih jauh. Terlalu banyak teori tapi tidak nyebur-nyebur, kapan bisanya”
Sekali lagi, ayo pegang motto coach kita,” Menulis tidak perlu menunggu hebat tapi dengan menulis anda akan menjadi hebat.”
Tapi, tulisanku jadinya hanya tulisan ringan dan berbobot.
Hai, teman! Tulisan bagus atau tidak bukan ditentukan olehmu tapi oleh pangsa pasar. Banyak orang yang senang dengan tulisan ringan dan justeru merasa pening dengan tulisan penuh kajian yang dalam dan berat. Jadi menulislah!
Aku nanti menulis bila sudah ada waktu.
Hallo…kawan!
Adakah yang punya cukup waktu hari gini di dunia ini?
Hmmm…tidak akan ada.
Zaman now, semua sibuk, termasuk bayi sekali pun.
Menulis perlu waktu tertentu?
Tidak juga tuch…
Menulislah di waktu jeda kesibukan yang kian membuncah. Anggap itu selinganmu dengan curhat apa yang ada di hati dan fikiranmu. Apa yang kamu rasakan tentang hari ini. Ada satu catatan pelajaran dari Allah tentang hari ini. Tulislah!
Hatimu akan lega dan bahagia.
Jadikan menulis sebagai obat hati.
Bila sudah dirutinkan, rasakan bagaimana nanti menulis akan menjadi candu nikmat bagimu.
Sehari tidak menulis berasa apaaaaaaaa gitu!
Aku tidak bisa menulis panjang-panjang.
Loh! Emang siapa nyuruh nulis harus panjang?
Pendek juga tidak mengapa.
Panjang pendek bebas aja. Tak ada yang akan protes dan marah. Menulis adalah sedekah. Dapat dilakukan dengan ikhlas sesuai kemampuan yang dimiliki.
Tapi, aku malu menulis.
Nanti semua orang akan mengejek hasil tulisanku.
Ha…ha…ha…Itu sih perasaanmu saja, kawan!
Tak akan ada yang mengejek karya orang kecuali yang belum mencoba menulis.
Hayooo kawan!
Keluar dari comfort zone-mu. Tanggalkan malu-mu dan mulailah menoreh kata.
Apaan…menulis itu tidak penting. Hanya buang-buang waktu saja.
Eits! Tunggu dulu. Sesuatu yang diperintahkan Tuhan, sesuatu yang merupakan ibadah, semua akan berguna. Bila tidak dirasakan kegunaannya hari ini, besok-besok bisa datang jawabannya.
Setiap orang diciptakan menjadi manusia unggul. Pada diri setiap orang pasti ada keunggulan masing-masing. Kita bisa menambah keuanggulan dengan saling belajar memetik hikmah satu sama lain. Tidak pelit berbagi dan terbuka pada yang lain.
Mari berbagi!
Kamu mungkin tidak merasa istimewa.
Tapi bagi pembaca, siapa tahu ada sesuatu yang bisa didapat dari kamu.
Menulislah untuk bahagiamu.
Biarkan orang turut berbahagia karena tulisanmu.