Kontributor: Komunitas Pendidik Penulis Bekasi Raya (KPPBR)
Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB) tetap merawat konsistensi dalam memberikan apresiasi atas segenap juang dan upaya insan-insan yang bergerak di bidang literasi. Sejak tahun 2020 saat badai Covid 19 melanda dunia, termasuk Indonesia, gelaran ajang bergengsi di bidang literasi bertajuk Parasamya Aksara Nugraha sudah berlangsung. Komunitas ini menjadi wadah positif bagi para penulis dan pegiat literasi dari berbagi kalangan, baik guru, pengawas sekolah, murid, praktisi pendidikan, pemerhati pendidikan, bahkan masyarakat umum. Dengan jangkauan yang luas, komunitas yang awalnya lahir di Jawa Barat, kini sudah menyebar hingga penjuru tanah air. Atas dasar itulah, tahun ini ditambahkan kata ‘Indonesia’ pada penyebutan penghargaan yang diberikan oleh KPPJB.
Ajang penganugerahan Parasamya Aksara Nugraha Indonesia VI tahun 2025 meliputi 3 kategori, yakni: Parasamya Susastra Nugraha (penulis buku tunggal), Parasamya Suratma Nugraha (pegiat/penggerak literasi), dan Parasamya Praja Nugraha (pelajar penulis/pelajar pegiat literasi). Penerima penghargaan Parasamya Susastra Nugraha berjumlah 67 orang, 140 orang untuk kategori Parasamaya Suratma Nugraha, dan 30 orang dengan kategori Praja. Total peserta yang mengikuti penghargaan tersebut berjumlah 237 orang. Menurut Ketua penyelenggara kegiatan, Erni Wardhani, M.Pd, ada 10 provinsi dari seluruh Indonesia yang mengikuti ajang Parasamya ini. Provinsi Jawa Barat menjadi penerima terbanyak. Di samping itu, ada peserta yang berasal dari DKI Jakarta, Banten, Tangerang Selatan, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Tengah, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Aceh.
“Banyaknya peserta yang tersebar dari berbagai provinsi tersebut mencerminkan luasnya antusiasme dan komitmen insan pendidikan terhadap literasi nasional”, imbuh Erni Wardhani.
Dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Universitas Suryakancana Cianjur, Dr. Hj. Iis Ristiani, M.Pd. serta dihadiri pula oleh perwakilan dari Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dr. Idris Afandi, M.Pd.; Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat, H. Dadang Ahmad Sapardan, M.Pd.; dan Hj. Siti Mahmudah, M.Pd. selaku anggota DPRD Kuningan acara berlangsung khidmat dan meriah.
Gelaran yang diselenggarakan di Hotel Travello Bandung hari Ahad, tanggal 26 Oktober 2025 ini juga menganugerahi trofi KH. Hasan Mustofa kepada 3 kategori buku terbaik. Buku puisi terbaik berjudul “Ratnanaka” karya Siti Suci Winarni, M.Pd. Buku prosa terbaik diraih oleh buku berjudul “Kau Yang Istimewa” karya Hj. Siti Aminah, S.Sos., M.AP. Sementara itu, buku nonfiksi terbaik dipegang “Desain dan Inovasi Kurikulum PAUD” karya Dr. An An Andari, M.Pd.
Penganugerahan trofi KH. Hasan Mustofa ini bertujuan untuk memotivasi para penulis agar menorehkan karya yang orisinal, dapat dipertanggungjawabkan, dan bermanfaat bagi banyak orang. sehingga dapat menjadi rekam jejak edukasi bagi generasi mendatang. Sosok KH. Hasan Mustofa patut menjadi teladan atas dedikasinya pada bidang keilmuan dan beliau merupakan seorang ulama dan pujangga Jawa Barat yang menjadi simbol kemanusiaan dan kebijaksanaan.
KPPJB juga memberikan apresiasi kepada instansi (sekolah/komunitas) yang aktif dalam bidang literasi. Terpilih 6 sekolah atau komunitas yang dinilai sangat layak menerima penghargaan ini, yaitu: MAN 6 Jakarta Timur; Komunitas Pengawas Disdik Kab. Bandung; SDS Plus 2 Al Muhajirin Purwakarta; SD Terpadu Krida Nusantara; SMPN 1 Jatiwangi; dan MTsN 10 Majalengka.
Pada ajang ini, salah satu sosok literat yang memperoleh dua penghargaan sekaligus adalah Lili Priyani. Sebagai seorang pendidik di SMAN 2 Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, dedikasi beliau di bidang literasi patut diacungi jempol. Mengemban tugas sebagai Penggerak Literasi Sekolah SMANDA CITRA, beliau juga didapuk sebagai Ketua Komunitas Pendidik Penulis Bekasi Raya (KPPBR) sejak tahun 2022, dan pengurus Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB). Kerap diminta menjadi narasumber di bidang literasi, instruktur literasi, dan menjadi penulis lepas di media massa, begitu caranya berbagi praktik baik.
“Menulislah, maka berjuta suara akan mengalun abadi”. Demikianlah moto yang senantiasa digelorakan beliau sebagai suluh semangat untuk berliterasi. Keaktifan beliau di bidang literasi mengantarkannya menjadi narasumber dalam berbagai kegiatan literasi dan pelatihan kepenulisan. Bersama para anggota Komunitas Pendidik Bekasi Raya (KPPBR) menjadi wadah kaum literat yang memiliki semangat sama untuk menebar dan menumbuhkembangkan literasi, beliau memberi ruang bagi para guru, pengawas, praktisi pendidikan, dan juga masyarakat umum untuk berkarya melalui tulisan dan juga bentuk literasi lainnya.
Karya yang sudah ditorehnya pun tak sedikit, baik buku antologi bersama maupun buku tunggal. Berikut buku-buku tunggal karya Lili Priyani: Diari Hati (Agustus 2017), Aktualisasi: Guru Berwibawa karena Menulis (September 2018), Menguntai Renjana (Oktober 2019), Salam Literasi! (April 2020), Rendezvous: Melukis Pelangi (Mei 2020), Kidung Corona (Juni 2020), Sketsa Pandemi (Juli 2020), Pandemi: Pemantik Berkarya (Agustus 2020), Sisiran Jejak Menebar Literasi (September 2020), Bergiat Menuju Generasi Literat (Oktober 2020), Antawacana Literasi (November 2020), Merapal Hujan (Desember 2020), Pancang Semangat, Menguak Literasi (Januari 2021), Belajar Filantropis dari Salam Literasi (Februari 2021), Meruah Bahagia di September Ceria (Maret 2021), Refleksi Literasi untuk Melejitkan Kompetensi (April 2021), Melayah Terpalis Bisik (Mei 2021), Serentak Bergerak Menyemai Literasi (Juni 2021), Mengeja Bilik Atma (Juli 2021), Afirmasi Profesionalisme Melalui Literasi (Agustus 2021), Pawana Rindu Menyisip Sukma (September 2021), Kabar dari Desau Angin (Oktober 2021), Meneroka Literasi dari Multidimensi (Oktober 2021), Menjaras Atma dalam Selingkup Cinta (November 2021), Merepih Jingga pada Senja (Desember 2021), Jejak Kreatif dalam Sinergitas Literasi (Januari 2022), Senandika dalam Seuntai Kenangan (Februari 2022), The Inspiring Art (Maret 2022), Literasi, Penumbuhan Karakter, Merdeka Belajar (April 2022), Senandung Jiwa Teruntai dalam Sajak (Mei 2022), Binar Pancarona (Juni 2022), Implementasi Pendidikan yang Memerdekakan (Juli 2022), Secawan Candu Cinta (Agustus 2022), Literasi dan Profil Pelajar Pancasila (September 2022), Manifestasi Jejak Inspiratif (Maret 2023), Titian Kenangan, Berjurai Warita (Agustus 2023), Dikara Jiwa Teruntai dari Nuansa Hikmah (Agustus 2024), Menjaras Atma dalam Selingkup Cinta (April 2025), dan Merangkai Tinta Sembada dalam Doa (Mei 2025).
Penghargaan Parasamya Susastra Nugraha diperoleh Lili Priyani sebagai seorang penulis buku. Karsa dan ide yang dipilin dalam karya berbentuk tulisan/buku memantasnya untuk meraih apresiasi ini. Di samping itu, penghargaan Parasamya Suratma Nugraha diberikan atas dedikasinya bagi penumbuhkembangan literasi, baik di lingkungan pendidikan maupun di masyarakat sebagai penggerak dan penggiat literasi. Ini sudah kali keenam beliau menerima penghargaan ini. Konsistensi beliau untuk terus-menerus berkarya dan bergerak menebar virus literasi, patut menjadi teladan dan panutan.
Selamat atas ukiran prestasi ini, semoga melalui berbagai pendekatan yang menarik, literasi akan lebih mudah diterima masyarakat luas, membudaya dan berakar. Seperti tertera dalam tema acara yakni ‘Melestarikan Budaya Literasi, Mewujudkan Generasi Cerdas dan Berkarakter Menuju Indonesia Emas 2045’, akan terwujud nyata.


