Ketika Rindu Menggebu

Ketika Rindu Menggebu

Oleh: Siti Ropiah

Pesonanya begitu menggoda, membuat aku mabuk kepayang dibuatnya. Kehadirannya selalu ditunggu, membuat aku tak kuasa menahan rindu. Rindu ingin bercengkrama dengannya. Rindu berdekatan dengannya

Kehadirannya sulit kutemui, membuat aku persiapkan segalanya tuk menemuinya. Jarak memang menjadi kendala untuk kami bertemu sesering mungkin. Musim pun tak pelak menjadi penghalang kami bersua.

Kali ini waktu yang tepat untuk aku dan dia bertemu. Kuhabiskan waktu bersamanya. Tak kuhiraukan walau kami hanya bertemu di pinggir jalan. Karena hanya tempat itu yang menjadi tempat aku melepas rindu.

Bulan Februari ini merupakan waktu dia bertandang cukup lama di daerahku. Hingga aku pun tak sabar selalu menemuinya. Lagi-lagi di pinggir jalan. Seperti hari Senin kemarin, aku berusaha menemuinya di tempat yang agak jauh dari rumahku dan bukan tempat yang biasa. Hujan yang turun sejak pagi, tak menyurutkan aku untuk menjumpainya. Dengan berkendaraan roda dua dan berjas hujan, aku menerobos hujan yang turun cukup deras. Semua kulakukan, karena aku sudah tak kuat menahan gejolak rindu ini.

Namun apa yang kudapatkan. Dia tak ada di sana. Kecewa. Tentu itu yang kurasakan. Akhirnya aku meninggalkan tempat itu dan berinisiasi menemuinya di tempat biasa. Kali ini pun aku harus menelan kecewa yang dalam. Namun ada setitik harapan manakala seseorang yang biasa bersamanya memberitahu bahwa dia akan datang besok, Hari Selasa. Hatiku bersorak gembira, namun aku tak dapat menemuinya tersebab hari Selasa waktunya shaum (Daud). Jadi aku menemuinya Hari Rabu, agar dapat mencicipinya langsung.

Aku memang penggemar durian, tapi maunya durian Montong. Durian ini jarang dapat aku temui, hanya waktu-waktu tertentu. Hingga seringkali membuatku rindu. Tak sabar menunggunya.

Salam Perindu Literasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *