Desa Siluman

 

Desa Siluman

Oleh : Siti Ropiah

Kamis, 12 Oktober 2023 aku, jagoanku dan kakakku terpaksa menyambangi Desa Siluman. Mau tak mau, ini harus kulakukan. Walau di hati kecilku, rasa was-was dan takut menyelimuti diri, namun kuhalau rasa itu demi mendapatkan sesuatu yang berharga di sana.

Pukul 13.30 WIB berangkatlah kami bertiga dengan bantuan g.map. Awalnya jalan yang dilalui jalan normal dan lengang. Seiring berlalunya waktu, jalan semakin sempit, hanya cukup satu mobil. Namun karena mempercayai g.map, kami terus mengikuti arahannya.

Tibalah kami diarahkan ke jalan yang lebih sempit, dengan semangat membara, jalan pun kami lalui. Namun rasa was-was mulai merambah hati kami. Tersebab, tak ada satu pun mobil yang kami temui, baik di depan maupun di belakang. Suasana sungguh sepi, sunyi. Tak ada orang yang kami temui di jalan. Namun tuk kembali memutar, tak dapat dilakukan. Dengan berat hati, kendaraan terus melaju.

Tibalah kami dihadapkan dengan jalan makin menyempit dengan pemandangan gundukan tanah terlihat begitu jelas di sebelah kanan. Ups, itu makam, batinku. Kami pun saling menatap. Sebelah kiri sawah kosong terbentang sepanjang mata memandang. Ups, suasana makin tegang, namun lagi lagi Kami harus terus melaju, walau bukan lagi di atas aspal.

Was-was dan takut meliputi hati kami bertiga. Sudah kadung melaju, kami pun terus melaju. Sekira 15 menit situasi mencekam itu berlangsung, akhirnya kami menemui jalan aspal yang banyak kendaraan berlalu lalang. Alhamdulillah, ucap kamu serempak.

Akhirnya sampailah kami di Desa Siluman. Yap, memang Desa Siluman yang menjadi tujuan kami. Tepatnya di Kecamatan Pabuaran Cikampek. Ada apa dan mau apa kami ke sana? Bersambung

Sejatinya Mendengar Kata Siluman Bikin Hati Jadi Was-was, hehehe

Salam Perindu Literasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *