Satu Siang di Hari Jum’at

*Satu Siang di Hari Jumat*
By : Ratih W

*Hari redup*
_Namun cahya mentari masih tampak mengurai bias hingga ujung koridor kelas. Gerimis turun mengurai derai, mencipta lukisan indah tanpa bingkai. Alam seolah tunduk tafakur. Seiring gaung adzan dzuhur, memanggil menepi setiap kisi-kisi hati islami_

*Mesjid Sepi*
_Beberapa hari di minggu-minggu ini. Sejak syubuh hingga Isya menghampiri. Jamaah tiada penuh lagi. Rumor korona makin menjadi. Satu persatu jamaah pergi. Andai pun mereka datang. Wajah-wajah cemas , waswas terlihat jelas. Selepas salat, berdoa sesaat, langsung berangkaaaat. Sholawat pengiring mushafahah silaturahmi tiada lagi. Rumah ibadah lengang sunyi tanpa penghuni_

*Jumatan tiada lagi*
_Minggu ini genderang tiada salat Jumat di mesjid tempatku dimulai. Terasa miris plus teriris. Begitu dahsyat wabah membabi buta. Menerobos sekat, tembok, dinding hingga menara. Rumah allah yang biasa ramai dengan seruan ibadah dan doa. Harus ikut menanggung lara. Ya allah ya rabb. Perkenankan kami mampu melewati ini semua_ *Amin*

*Bani Adam 18.03.20*
#tantangan ke-10
#tantangan KGPBR

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *