Untukmu

UNTUK AKU YANG SEDANG JENUH

Karya Jenika

Ada suatu saat
Aku berkaca
Terlihat kejenuhan
Lalu aku berdialog

  • Hei kamu…
  • Siapa.. aku?
  • Iya, kamu..

+Ada apa dengan wajahmu?

  • Aku merasa jenuh
    Aku lelah
    Muridku bergantian buat masalah
    Sepertinya sudah kucoba berbagai cara
    Namun tak jua sesuai asa
  • Lalu, maumu apa?
    Semua murid patuh dan pintar menurut ukuranmu?

Lalu, di mana posisimu?
Bukankah kalau ilmu dan wawasanmu, bahkan terkalahkan oleh Google?

Lalu, di mana peranmu?
Kalau metode mengajarmu bahkan tak semenarik di bimbel2 ternama dan tak seefisien fasilitas belajar jarak jauh?

  • jadi… untuk apa aku hadir di kelas?
  • untuk peran yg tak tergantikan oleh internet, gadget, tempat2 bimbel bahkan orangtua mereka
  • apa itu?
  • teladanmu, nasehatmu yang bukan karenamu mereka akan mendapatkan kebaikan, justru kamu yang akan mendapatkan kebaikan dari mereka
  • maksudnya?
  • bukankah kamu memilih menjadi guru karena inginkan keberkahan ilmu?
    Karena ingin mendapat amal jariyah yang tak terputus pahalanya walau ajal menjemput?

Tak bisakah kamu lihat sisi lain, apa yg terjadi pada muridmu adalah ladang pahala untukmu?

  • lalu… bila hasilnya tak sesuai apa yg diharapkan?
  • apa urusanmu dgn hasil? Bukankah sehelai daun yg jatuhpun sdh tercatat di Lauhul Mahfuz?
    Bukankah urusanmu adalah mengikhtiarkan proses?
    Bukankah itu yang akan kamu pertanggungjawabkan kelak di hadapanNya saat Yaumil Hisab?
  • iya, betul
  • lalu, mengapa kau berkeluh kesah?
    Bukankah apapun kondisinya kita selalu beruntung?
  • maksudnya selalu beruntung?
  • bila ditimpa musibah bersabar, bila diberi ni’mat bersyukur. Adakah yg lebih baik dari itu?
  • .. (menggelengkan kepala)
  • maka… tersenyumlah

😊😊😊😊

Happy week end

4 thoughts on “Untukmu

  1. Pingback: PinUp yukle App
  2. Pingback: slot book of ra

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *