Pelatihan Lembaga Sertifikasi Profesi Penulis dan Editor Profesional (Bag. Ke-1)

Oleh : Siti Ropiah

Selasa, 19 Nopember 2019, aku mengikuti acara pelatihan yang diselenggarakan di Unisma Bekasi. Persiapan terkait pelatihan ini sudah dilakukan. Pasalnya cukup banyak persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya ijazah, sertifikat kepenulisan, cover buku dan ISBN nya, CV, dan sertifikat magang. Semua itu harus diuploud. Sementara aku gaptek, maka meminta bantuan jagoanku hal yang harus dilakukan. Sebab untuk daftar pun aku minta bantuan salah seorang teman di KGPBR. Setelah semua persyaratan terpenuhi, dikirim data tersebut. Tak lupa pula dikirim ke Hp-ku sebagai arsip.

Hal ini terkesan mendadak. Penyebabnya karena awalnya tanggal 19-20 Nopember 2019 merupakan waktu yang diperuntukkan pelaksanaan akre di SMP, salah satu tempat aku mengajar. Namun ternyata akreditasi tersebut diundur. Alhamdulillah, akhirnya aku dapat mengikuti kegiatan ini.

Pukul 06.45 WIB sudah rapi dan memesan Grab. Alhamdulillah, pukul 06.53 WIB Grab pun datang di hadapanku. “Mau cepat yah Bu”, tanya abang Grab. “Santai aja Bang”, jawabku. Bukan tanpa alasan kujawab demikian. Karena aku sudah mengecek via G. Map. Waktu yang dibutuhkan ke tempat acara sekitar 37 menit dengan jarak tempuh 17 KM. Aku sudah siapkan waktu satu jam lebih. Hingga tidak perlu tergesa gesa. Alhamdulillah, Pukul 07.30 WIB sampai di tempat acara yaitu Unisma Bekasi yang beralamat Jl. Cut Mutia No. 83 Bekasi. Mengingat acara dimulai pukul 08.00 WIB, yang berarti aku masih miliki 30 menit untuk bersantai. Aku menuju masjid kampus untuk sempatkan bersujud memuji nama-Nya dan memohon ampunan dari kesalahan yang kuperbuat. Air mata tak terasa menetes saat sujud dilakukan. Terlebih saat doa dipanjat, karena mengingat salah yang telah dilakukan. Salah ketika kata teruntai ternyata ciptakan luka, walau tak ada maksud tuk lukai, namun itu kenyataan. Karenanya mohon ampunan pada Sang Kuasa dan maaf dari yang terluka sangat kuharapkan. Tiga puluh menit waktu yang sebentar tuk tumpahkan rasa di dada. Tiga puluh menit waktu yang sedikit tuk curahkan gundah. Tiga puluh menit, waktu yang cepat tuk panjatkan asa. Sungguh sesalku tiada tara. Sedihku menyesakkan dada. Ada perih yang kurasa merasuki hati. Ada sakit yang menghimpit diri. Ada pedih yang terasa di mata, hingga jatuhkan buliran air mata.

Pukul 08.57 WIB, kusudahi waktuku dengan-Nya. Kuakhiri doaku pada-Nya. Dengan sembap di mata, kuhapus air mata. Kutenangkan diri, kupacu semangat dan kuayunkan langkah tuk ikuti acara pelatihan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *