Pengarengan

Oleh: Ratu Nandi (Anggota KGPBR)

Sekolahku terletak di ujung Kota Bekasi, persis berbatasan dengan Kabupaten Bekasi. Orang bilang selangkah beda wilayah. Hehe… Berbatasan juga dengan sebuah perkampungan penduduk dan komplek BTN.

Konon cerita teman-teman ngajar yang notabene kebanyakan penduduk asli daerah tersebut, cerita dari engkong-engkongnya nama daerah di perkampungan itu ada sebab musababnya. Daerah tersebut awalnya pesawahan mungkin hanya beberapa rumah saja yang ada. Masih banyak kandang kambing, kandang kerbau, kandang bebek dan satu lagi yang jadi hiburan anak-anak disana yaitu kobak. Anak-anak senang bermain di kobak, sepulang sekolah mereka gupak dah di kobak.

Di tengah pesawahan tersebut banyak pohon asem, bahkan ada sebuah pohon asem yang paling besar. Pohon asem itu di tebang, kayunya dibakar dibuat areng. Makanya nama perkampungan tersebut sekarang disebut Pengarengan atau ngarengan kata orang setempat.

Sekarang Pengarengan bukan hanya sebagai perkampungan penduduk saja, tetapi sudah berkembang pesat banyak perumahan dan kaplingan di sekelilingnya. Bahkan Kampung Pengarengan sekarang dah bukan kampung lagi, sudah kota. Penduduknya pun sudah banyak yang menjadi pegawai. Kobak-kobak yang biasa buat gupak sudah tidak ada lagi. Sudah dibuat kontrakan dan kaplingan.

Perkampungan tersebut masuk wilayah RW 07 Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. Bahkan sekarang dengan semakin pesat teknologi dan penduduknya yang sudah berpendidikan tinggi. Serta Ibu-ibu rumah tangganya yang sudah mulai berpikir maju. RW 07 diikutsertakan dalam lomba P2WKSS mewakili Kota Bekasi ke tingkat Provinsi. P2WKSS adalah Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi keluarga, maka Ibu-ibu rumah tangga disitu diberi pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Hebat ya….

Bekasi, 27122019

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *